Khamenei: Mustahil Iran dan AS Bisa Kerjasama
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan, selain negosiasi teknologi nuklir, sulit bagi negaranya dan Amerika Serikat (AS) untuk sepaham mengenai suatu isu. Oleh karena itu, menurut Khamenei, untuk menjalin kerjasama regoinal rasanya cukup mustahil bagi kedua negara.
Dalam pandangan Khamenei, AS adalah sebuah negara arogan yang akan melakukan apapun untuk dapat mencapai tujuan mereka, khususnya di kawasan Timur Tengah. AS, lanjut Khamenei, lebih suka menanamkan benih kebencian di Timur Tengah, hal yang berbanding terbalik dengan apa yang coba dilakukan Iran.
"Iran dan AS memiliki pandangan yang berlawanan pada isu-isu regional. Kami menginginkan keamanan dan ketenangan di wilayah tersebut, tetapi kekuatan arogan yang dipimpin oleh Amerika justru membuat kebijakan yang menimbulkan kebencian, yang cukup kebalikan dari tujuan kita," kata Khamenei, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (22/3/2015).
Sementara itu terkait negoisasi nuklir antara Iran dan negara P5+1, Khamenei yakin dalam waktu dekat akan ada sebuah kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Tapi, dirinya menegaskan tidak akan pernah menempuh cara kotor agar kesepakatan itu bisa dicapai.
Pernyataan Khemeni tersebut merujuk pada laporan akan adanya "intimidasi" yang dilakukan oleh tim negoisator AS terhadap tim negoisator Iran. "Kami tidak akan pernah menuruti apa yang pemerintah AS ingin paksakan dengan kekerasan," tambahnya.
Dalam pandangan Khamenei, AS adalah sebuah negara arogan yang akan melakukan apapun untuk dapat mencapai tujuan mereka, khususnya di kawasan Timur Tengah. AS, lanjut Khamenei, lebih suka menanamkan benih kebencian di Timur Tengah, hal yang berbanding terbalik dengan apa yang coba dilakukan Iran.
"Iran dan AS memiliki pandangan yang berlawanan pada isu-isu regional. Kami menginginkan keamanan dan ketenangan di wilayah tersebut, tetapi kekuatan arogan yang dipimpin oleh Amerika justru membuat kebijakan yang menimbulkan kebencian, yang cukup kebalikan dari tujuan kita," kata Khamenei, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (22/3/2015).
Sementara itu terkait negoisasi nuklir antara Iran dan negara P5+1, Khamenei yakin dalam waktu dekat akan ada sebuah kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Tapi, dirinya menegaskan tidak akan pernah menempuh cara kotor agar kesepakatan itu bisa dicapai.
Pernyataan Khemeni tersebut merujuk pada laporan akan adanya "intimidasi" yang dilakukan oleh tim negoisator AS terhadap tim negoisator Iran. "Kami tidak akan pernah menuruti apa yang pemerintah AS ingin paksakan dengan kekerasan," tambahnya.
(esn)