Calon Ratu Kecantikan Jadi Separatis Pro-Rusia

Senin, 09 Maret 2015 - 17:00 WIB
Calon Ratu Kecantikan...
Calon Ratu Kecantikan Jadi Separatis Pro-Rusia
A A A
DONETSK - Calon ratu kecantikan di Ukraina timur tak hanya jago berdandan dan berjalan di catwalk seperti model. Mereka ternyata ikut mengangkat senjata menjadi pasukan separatis pro-Rusia untuk melawan pasukan Ukraina.

Yana Manuilova, 35, peserta kontes Ratu Kecantikan di Donetsk tampil memukau di malam Hari Perempuan Internasional. Dia tak kalah cantik dengan para kontestan lain dengan mengenakan gaun mewah.

Tapi, siapa sangka keesokan harinya, Manuilova, kembali mengangkat senjata untuk siaga perang dengan pasukan Ukraina. Dia juga tampil mengesankan ketika mengenakan seragam militer dan mengangkat senjata.

“Bahkan dengan seragam militer saya tidak lupa bahwa saya seorang wanita. Selain itu, rekan saya sering mengingatkan saya tentang fakta ini,” seloroh Manuilova. Calon Ratu Kecantikan Donetsk ini sudah lama a bergabung dengan batalion Dontesk, yakni pasukan militer separatis pro-Rusia.

Manuilova dan sembilan perempuan yang bergabung dengan separatis pro-Rusia disambut meriah ketika turun dari catwalk di salah satu hotel di Donetsk pada Sabtu malam.

Kemewahan para wanita cantik itu berubah cepat ketika mereka menjelma menjadi pasukan bersenjata. ”Sayangnya, bintang-bintang liburan hari ini merasa lebih nyaman dalam seragam (militer) daripada dengan gaun dan sepatu hak tinggi,” ujar Denis Pushilin, Wakil Kepala Republik Rakyat Donetsk (kubu separatis pro-Rusia), seperti dilansir Daily Telegraph, Senin 9/3/2015).

Pasukan wanita separatis pro-Rusia lainnya yang mengenalkan diri hanya dengan nama depan Irina, mengatakan bahwa dia meninggalkan pekerjaannya sebagai guru TK dan bergabung dengan pasukan separatis Donetsk sejak Mei 2014.

”Tidak ada perbedaan dalam apa yang kita dan orang-orang lakukan di batalion (Donetsk),” ujar Irina yang baru berusia 23 tahun itu. “Kami memiliki kewajiban yang sama,” katanya menjelaskan mengapa dia ikut mengangkat senjata.

”Jika perdamaian akhirnya tiba, saya akan bersama dengan anak-anak saya," katanya. ”Saya akan mencoba untuk menjadi ibu yang baik. Anak saya sangat bangga pada saya. Putri saya terlalu kecil untuk mengerti hal ini.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0835 seconds (0.1#10.140)