Pasok Senjata ke Ukraina, Rusia Anggap AS Umumkan Perang
A
A
A
MOSKOW - Rencana Amerika Serikat (AS) memasok bantuan senjata mematikan ke Ukraina akan dilihat oleh Moskow sebagai pengumuman perang. Demikian pernyataan seorang pejabat Kremlin dan analisa para pakar pertahanan Rusia.
Seorang anggota dewan penasihat Kementerian Pertahanan Rusia, yang berbicara dalam kondisi anonim kepada The Moscow Times, mengatakan, bahwa Moskow tidak hanya menaikkan taruhan di Ukraina timur. ”Tetapi juga merespons asimetris untuk melawan Washington atau sekutu-sekutunya di bidang yang lain,” katanya. (Baca juga: Jika Diplomasi dengan Rusia Gagal, Obama Persenjatai Ukraina)
Evgeny Buzhinsky, seorang ahli militer di PIR Centre yang berbasis di Moskow, mengatakan, jika AS benar-benar nekat memasok senjata ke Ukraina, hal itu akan memicu eskalasi global. “Jika bantuan tersebut dikirim, Rusia akan cukup mempertimbangkan AS untuk menjadi peserta langsung dalam konflik,” ujarnya.
Maxim Shepovalenko, seorang analis di Pusat Analisis Strategi dan Teknologi (CAST) yang berbabsis di Moskow, membayangkan situasi yang genting jika Rusia dan AS benar-benar berhadapan. ”Moskow tidak akan hanya duduk dengan tenang dan melihat apa yang terjadi, ia akan melawan,” katanya.
Sementara itu, Presiden AS, Barack Obama, dalam pernyatan terbarunya yang dilansir AP, Selasa (10/2/2015), menegaskan, bahwa AS tetap akan memasok senjata mematikan ke Ukraina jika diplomasi dengan Rusia gagal.
“Kami terus mendorong resolusi diplomatik untuk masalah ini,” kata Obama, yang melanjutkan bahwa opsi mengirim bantuan senjata ke Ukraina tetap ada “di atas meja”.
”Memang benar bahwa jika pada kenyataannya diplomasi gagal, apa yang saya minta dari tim saya adalah melihat semua opsi,” ujar Obama. ”Kemungkinan senjata pertahanan mematikan adalah salah satu pilihan yang sedang dikaji,” lanjut Obama.
Seorang anggota dewan penasihat Kementerian Pertahanan Rusia, yang berbicara dalam kondisi anonim kepada The Moscow Times, mengatakan, bahwa Moskow tidak hanya menaikkan taruhan di Ukraina timur. ”Tetapi juga merespons asimetris untuk melawan Washington atau sekutu-sekutunya di bidang yang lain,” katanya. (Baca juga: Jika Diplomasi dengan Rusia Gagal, Obama Persenjatai Ukraina)
Evgeny Buzhinsky, seorang ahli militer di PIR Centre yang berbasis di Moskow, mengatakan, jika AS benar-benar nekat memasok senjata ke Ukraina, hal itu akan memicu eskalasi global. “Jika bantuan tersebut dikirim, Rusia akan cukup mempertimbangkan AS untuk menjadi peserta langsung dalam konflik,” ujarnya.
Maxim Shepovalenko, seorang analis di Pusat Analisis Strategi dan Teknologi (CAST) yang berbabsis di Moskow, membayangkan situasi yang genting jika Rusia dan AS benar-benar berhadapan. ”Moskow tidak akan hanya duduk dengan tenang dan melihat apa yang terjadi, ia akan melawan,” katanya.
Sementara itu, Presiden AS, Barack Obama, dalam pernyatan terbarunya yang dilansir AP, Selasa (10/2/2015), menegaskan, bahwa AS tetap akan memasok senjata mematikan ke Ukraina jika diplomasi dengan Rusia gagal.
“Kami terus mendorong resolusi diplomatik untuk masalah ini,” kata Obama, yang melanjutkan bahwa opsi mengirim bantuan senjata ke Ukraina tetap ada “di atas meja”.
”Memang benar bahwa jika pada kenyataannya diplomasi gagal, apa yang saya minta dari tim saya adalah melihat semua opsi,” ujar Obama. ”Kemungkinan senjata pertahanan mematikan adalah salah satu pilihan yang sedang dikaji,” lanjut Obama.
(mas)