Ini Orang Pertama AS yang Dibui karena Coba Gabung ISIS
A
A
A
DENVER - Shannon Maureen Conley, 19, gadis asal Amerika Serikat (AS) jadi orang pertama AS yang dipenjara karena mencoba bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia divonis bui selama empat tahun.
Gadis mualaf itu mengatakan dia telah diperalat. Dia menegaskann bahwa dia tidak mendukung “jihad” dengan cara kekerasan.
Dia divonis pada Jumat waktu AS atau hari ini (24/1/2015) WIB. Conley ditangkap agen FBI di Bandar Udara Internasional Denver pada bulan April 2014. Conley dituduh hendak naik pesawat menuju Jerman dengan maksud untuk bergabung dengan ISIS.
Agen FBI mengungkap bahwa gadis ingin pergi ke Turki dan menyeberang ke Suriah untuk menikah dengan militan ISIS yang diduga bernama Yousr Mouelhi.
Conley mengakui bahwa ia berniat untuk menjadi seorang perawat di wilayah ISIS. Dia memiliki sertifikat sebagai asisten perawat saat menempuh studi di Colorado.
Menurut FBI, gadis yang sudah mengubah namanya menjadi Amatullah Maureen Conley itu sudah melakukan kontak online dengan pria Tunisia, Yousr Mouelhi. Tuduhan FBI itu telah dibacakan dalam sidang.
Ketika disidang, Conley yang mengenakan jilbab warna hitam dan cokelat, serta bersegaram tahanan, menangis di hadapan hakim. Gadis itu mengatakan kepada hakim bahwa dia menolak “berjihad”.Menurutnya, dia telah dipengaruhi oleh orang-orang yang diduga militan ISIS.
Namun, hakim Raymond Moore ragu dengan pengakuan Colney. Selama dipenjara, gadis itu juga diejek tahanan lain dengan sebutan terlibat terorisme.
“Dia telah menantang sebelum ini,” kata hakim. ”Ini bukan tindakan yang luar biasa. Ini adalah Shannon yang kembali menantang,” lanjut hakim, seperti dikutip Huffington Post.
Gadis mualaf itu mengatakan dia telah diperalat. Dia menegaskann bahwa dia tidak mendukung “jihad” dengan cara kekerasan.
Dia divonis pada Jumat waktu AS atau hari ini (24/1/2015) WIB. Conley ditangkap agen FBI di Bandar Udara Internasional Denver pada bulan April 2014. Conley dituduh hendak naik pesawat menuju Jerman dengan maksud untuk bergabung dengan ISIS.
Agen FBI mengungkap bahwa gadis ingin pergi ke Turki dan menyeberang ke Suriah untuk menikah dengan militan ISIS yang diduga bernama Yousr Mouelhi.
Conley mengakui bahwa ia berniat untuk menjadi seorang perawat di wilayah ISIS. Dia memiliki sertifikat sebagai asisten perawat saat menempuh studi di Colorado.
Menurut FBI, gadis yang sudah mengubah namanya menjadi Amatullah Maureen Conley itu sudah melakukan kontak online dengan pria Tunisia, Yousr Mouelhi. Tuduhan FBI itu telah dibacakan dalam sidang.
Ketika disidang, Conley yang mengenakan jilbab warna hitam dan cokelat, serta bersegaram tahanan, menangis di hadapan hakim. Gadis itu mengatakan kepada hakim bahwa dia menolak “berjihad”.Menurutnya, dia telah dipengaruhi oleh orang-orang yang diduga militan ISIS.
Namun, hakim Raymond Moore ragu dengan pengakuan Colney. Selama dipenjara, gadis itu juga diejek tahanan lain dengan sebutan terlibat terorisme.
“Dia telah menantang sebelum ini,” kata hakim. ”Ini bukan tindakan yang luar biasa. Ini adalah Shannon yang kembali menantang,” lanjut hakim, seperti dikutip Huffington Post.
(mas)