Militan ISIS Pura-pura Mati agar Bisa Mudik ke Inggris
A
A
A
LONDON - Seorang militan ISIS asal Inggris, Imran Khawaja, 27, bepura-pura mati di Suriah agar bisa mudik ke Inggris. Tapi, triknya itu gagal dan dia kini dijebloskan ke penjara Inggris.
Imran Khawaja kini juga diselidiki karena diduga mengetahui sosok algojo kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah memenggal para wartawan dan sandera asal Amerika Serikat dan Inggris.
Dia sudah mengaku bersalah atas pelanggaran terorisme. Khawaja, pria asal Southall, London barat, seperti dilansir Mail Online, Rabu (21/1/2015), telah meminta sepupunya, Tahir Bhatti, 44, yang berprofesi sebagai sopir taksi untuk menjemputnya di Bulgaria dan membawanya pulang ke Inggris. Dia telah menempuh perjalanan dengan mobil, sejauh lebih dari 2.700 km.
Khawaja dan Bhatti ditangkap pada bulan Juni 2014 lalu saat memasuki wilayah Dover, Inggris.
Khawaja yang dijuluki “poster boy” karena sepak terjangnya dalam merekrut para pemuda untuk bergabung dengan ISIS dianggap bisa membongkar jaringan militan ISIS termasuk algojo kelompok itu yang saat ini mengancam akan memenggal sandera asal Jepang.
Imran Khawaja juga merupakan anggota senior kelompok “al-Tauhid Rayat” yang bermakna “bendera kesatuan. Kelompok ini beranggotakan para militan asing.
Trik yang dilakukan Khawaja, yakni berpura-pura mati agar tidak dicari aparat keamanan Inggris saat mudik dilakukan pada Juni 2014. Dia memanfaatkan kelompok “al-Tauhid Rayat” untuk menyebarkan berita kematian palsunya.
Melalui Twitter, kelompok itu lantas mengumumkan bahwa Khawaja tewas saat bertempur.”Semoga Tuhan menerima dia,” bunyi tweet kelompok itu.
Imran Khawaja kini juga diselidiki karena diduga mengetahui sosok algojo kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah memenggal para wartawan dan sandera asal Amerika Serikat dan Inggris.
Dia sudah mengaku bersalah atas pelanggaran terorisme. Khawaja, pria asal Southall, London barat, seperti dilansir Mail Online, Rabu (21/1/2015), telah meminta sepupunya, Tahir Bhatti, 44, yang berprofesi sebagai sopir taksi untuk menjemputnya di Bulgaria dan membawanya pulang ke Inggris. Dia telah menempuh perjalanan dengan mobil, sejauh lebih dari 2.700 km.
Khawaja dan Bhatti ditangkap pada bulan Juni 2014 lalu saat memasuki wilayah Dover, Inggris.
Khawaja yang dijuluki “poster boy” karena sepak terjangnya dalam merekrut para pemuda untuk bergabung dengan ISIS dianggap bisa membongkar jaringan militan ISIS termasuk algojo kelompok itu yang saat ini mengancam akan memenggal sandera asal Jepang.
Imran Khawaja juga merupakan anggota senior kelompok “al-Tauhid Rayat” yang bermakna “bendera kesatuan. Kelompok ini beranggotakan para militan asing.
Trik yang dilakukan Khawaja, yakni berpura-pura mati agar tidak dicari aparat keamanan Inggris saat mudik dilakukan pada Juni 2014. Dia memanfaatkan kelompok “al-Tauhid Rayat” untuk menyebarkan berita kematian palsunya.
Melalui Twitter, kelompok itu lantas mengumumkan bahwa Khawaja tewas saat bertempur.”Semoga Tuhan menerima dia,” bunyi tweet kelompok itu.
(mas)