Sebut Penghina Islam Terima Serangan, Paus Disalahkan PM Inggris
A
A
A
MANILA - Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron, menyalahkan komentar Paus Fransiskus (Francis). Paus menyatakan, para penghina Islam dan agama-agama lain dapat menerima serangan.
Komentar Paus itu menyusul serangan terhadap kantor majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang. Majalah itu telah terbit kembali dengan sampul depan kartun Nabi Muhammad yang memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
Paus Fransiskus mengeluarkan komentar itu ketika berada dalam pesawat kepausan yang sedang menuju Filipina, pekan lalu. Paus memberikan contoh dengan menunjuk Aberto Gasparri, petugas yang menemani perjalanan Paus.
“Jika teman baik saya Dr Gasparri mengatakan kata hinaan terhadap ibu saya, dia bisa berharap mendapatkan pukulan,” kata Paus.
“Ini normal. Anda tidak dapat memprovokasi. Anda tidak bisa menghina agama orang lain. Anda tidak dapat mengolok-olok keyakinan orang lain,” lanjut Paus Francis.
Namun, Cameron, menganggap komentar Paus itu salah. Menurutnya, seseorang yang tersinggung tidak memiliki hak untuk “membalas dendam”.
“Saya pikir dalam masyarakat bebas, ada hak untuk menyinggung tentang agama seseorang,” kata Cameron, semalam (18/1/2015), seperti dikutip Mail Online.
”Saya seorang Kristen; jika seseorang mengatakan sesuatu yang menyinggung tentang Yesus, saya mungkin tersinggung, tapi dalam masyarakat bebas saya tidak punya hak untuk melampiaskan dendam pada mereka (penghina Yesus),” lanjut Cameron.
Komentar Paus itu menyusul serangan terhadap kantor majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, yang menewaskan 12 orang. Majalah itu telah terbit kembali dengan sampul depan kartun Nabi Muhammad yang memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
Paus Fransiskus mengeluarkan komentar itu ketika berada dalam pesawat kepausan yang sedang menuju Filipina, pekan lalu. Paus memberikan contoh dengan menunjuk Aberto Gasparri, petugas yang menemani perjalanan Paus.
“Jika teman baik saya Dr Gasparri mengatakan kata hinaan terhadap ibu saya, dia bisa berharap mendapatkan pukulan,” kata Paus.
“Ini normal. Anda tidak dapat memprovokasi. Anda tidak bisa menghina agama orang lain. Anda tidak dapat mengolok-olok keyakinan orang lain,” lanjut Paus Francis.
Namun, Cameron, menganggap komentar Paus itu salah. Menurutnya, seseorang yang tersinggung tidak memiliki hak untuk “membalas dendam”.
“Saya pikir dalam masyarakat bebas, ada hak untuk menyinggung tentang agama seseorang,” kata Cameron, semalam (18/1/2015), seperti dikutip Mail Online.
”Saya seorang Kristen; jika seseorang mengatakan sesuatu yang menyinggung tentang Yesus, saya mungkin tersinggung, tapi dalam masyarakat bebas saya tidak punya hak untuk melampiaskan dendam pada mereka (penghina Yesus),” lanjut Cameron.
(mas)