Jualan Kartun Nabi, Charlie Hebdo Cetak 7 Juta Eksemplar
A
A
A
PARIS - Majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, semakin gila-gilaan dalam “menjual” majalah edisi terbarunya dengan sampul kartun Nabi Muhammad. Majalah itu, total sudah mencetak 7 juta eksemplar.
Jumlah oplah majalah satire pemicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia itu tidak wajar. Sebab, sebelum kantor majalah itu jadi sasaran teror berdarah dengan korban tewas 12 orang pada 7 Januari 2015 lalu, oplah majalah itu hanya sekitar 60 ribu eksemplar.
Majalah itu bersampul kartun Nabi Muhammad yang digambarkan membawa tanda bertuliskan “Saya Charlie” dalam bahasa Prancis. Judul majalah itu, berbunyi “Semua Diampuni”. (Baca: Erdogan: Charlie Hebdo Bukan Kebebasan tapi Pengundang Teror)
Majalah itu laku keras tidak hanya di Prancis, tapi juga di Jerman. Menurut laporan CNN Money, salinan majalah itu begitu cepat terjual habis di kota-kota besar di Jerman, seperti Berlin dan Hamburg.
”Kita bisa memesan 500 eksemplar, dan akan terjual habis,” kata seorang pengelola vendor di stasiun kereta api utama di Stuttgart kepada kantor berita Jerman, DPA. (Baca juga: Dituding Lecehkan Agama, Ini Pembelaan Pemred Charlie Hebdo)
Distributor utama majalah Charlie Hebdo,MLM, mengkonfirmasi bahwa majalah satire itu telah mencetak hingga 7 juta eksemplar. Pihak MLM mengaku kewalahan memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat drastis.
Semula majalah itu mencatak 1 juta eksemplar yang disebarkan pada Rabu pekan lalu. Kemudian cetak lagi 3 hingga 5 juta eksemplar pada hari berikutnya. Pada Sabtu (17/1/2015) pekan lalu, MLM, mengatakan, yang terbaru majalah itu telah meningkatkan oplahnya hingga 7 juta eksemplar.
Surat kabar Prancis, Le Figaro menyebut hal itu sebagai “rekor dalam sejarah pers Prancis.” Michel Salion, juru bicara MLP, mengatakan kepada CNN, bahwa masih terlalu dini untuk menyebut berapa banyaknya uang yang diperoleh dari hasil penjualan majalah satire itu.
Jumlah oplah majalah satire pemicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia itu tidak wajar. Sebab, sebelum kantor majalah itu jadi sasaran teror berdarah dengan korban tewas 12 orang pada 7 Januari 2015 lalu, oplah majalah itu hanya sekitar 60 ribu eksemplar.
Majalah itu bersampul kartun Nabi Muhammad yang digambarkan membawa tanda bertuliskan “Saya Charlie” dalam bahasa Prancis. Judul majalah itu, berbunyi “Semua Diampuni”. (Baca: Erdogan: Charlie Hebdo Bukan Kebebasan tapi Pengundang Teror)
Majalah itu laku keras tidak hanya di Prancis, tapi juga di Jerman. Menurut laporan CNN Money, salinan majalah itu begitu cepat terjual habis di kota-kota besar di Jerman, seperti Berlin dan Hamburg.
”Kita bisa memesan 500 eksemplar, dan akan terjual habis,” kata seorang pengelola vendor di stasiun kereta api utama di Stuttgart kepada kantor berita Jerman, DPA. (Baca juga: Dituding Lecehkan Agama, Ini Pembelaan Pemred Charlie Hebdo)
Distributor utama majalah Charlie Hebdo,MLM, mengkonfirmasi bahwa majalah satire itu telah mencetak hingga 7 juta eksemplar. Pihak MLM mengaku kewalahan memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat drastis.
Semula majalah itu mencatak 1 juta eksemplar yang disebarkan pada Rabu pekan lalu. Kemudian cetak lagi 3 hingga 5 juta eksemplar pada hari berikutnya. Pada Sabtu (17/1/2015) pekan lalu, MLM, mengatakan, yang terbaru majalah itu telah meningkatkan oplahnya hingga 7 juta eksemplar.
Surat kabar Prancis, Le Figaro menyebut hal itu sebagai “rekor dalam sejarah pers Prancis.” Michel Salion, juru bicara MLP, mengatakan kepada CNN, bahwa masih terlalu dini untuk menyebut berapa banyaknya uang yang diperoleh dari hasil penjualan majalah satire itu.
(mas)