Usai Teror Paris, Warga Yahudi di Eropa Ingin Persenjatai Diri
A
A
A
BRUSSELS - Usai teror berdarah melanda Paris, asosiasi Yahudi terbesar di Uni Eropa ingin agar warga Yahudi di Eropa mempersenjatai diri.
Asosiasi itu telah minta izin kepada parlemen Uni Eropa di Brussels, agar keinginan itu disetujui. Warga Yahudi di Eropa mulai merasa tidak aman sejak teror di Paris menyasar warga Yahudi.
”Serangan di Paris, serta banyak tantangan dan ancaman yang telah disampaikan kepada komunitas Yahudi Eropa dalam beberapa tahun terakhir, telah mendesak kita untuk berhenti berbicara dan mulai bertindak,” bunyi surat yang ditulis Rabbi Menachem Margolin, Direktur Jenderal Asosiasi Yahudi Eropa (EJA), sebuah organisasi Yahudi terbesar di seluruh Eropa.
EJA menyatakan, empat warga Yahudi tewas ketika supermarket Yahudi di Paris diserang pria bersenjata pada Jumat pekan lalu.
”Kami dengan ini meminta lisensi hukum untuk menggunakan pistol. Lisensi yang memungkinkan orang yang ditunjuk oleh lembaga-lembaga Yahudi untuk memiliki senjata guna melindungi komunitas,” lanjut surat itu, seperti dikutip Russia Today, Jumat (16/1/2015).
Asosiasi itu juga meminta pihak berwenang Uni Eropa agar mengizinkan warga Yahudi menerima pelatihan guna melindungi anggota mereka dari serangan teror yang potensial.
Asosiasi itu telah minta izin kepada parlemen Uni Eropa di Brussels, agar keinginan itu disetujui. Warga Yahudi di Eropa mulai merasa tidak aman sejak teror di Paris menyasar warga Yahudi.
”Serangan di Paris, serta banyak tantangan dan ancaman yang telah disampaikan kepada komunitas Yahudi Eropa dalam beberapa tahun terakhir, telah mendesak kita untuk berhenti berbicara dan mulai bertindak,” bunyi surat yang ditulis Rabbi Menachem Margolin, Direktur Jenderal Asosiasi Yahudi Eropa (EJA), sebuah organisasi Yahudi terbesar di seluruh Eropa.
EJA menyatakan, empat warga Yahudi tewas ketika supermarket Yahudi di Paris diserang pria bersenjata pada Jumat pekan lalu.
”Kami dengan ini meminta lisensi hukum untuk menggunakan pistol. Lisensi yang memungkinkan orang yang ditunjuk oleh lembaga-lembaga Yahudi untuk memiliki senjata guna melindungi komunitas,” lanjut surat itu, seperti dikutip Russia Today, Jumat (16/1/2015).
Asosiasi itu juga meminta pihak berwenang Uni Eropa agar mengizinkan warga Yahudi menerima pelatihan guna melindungi anggota mereka dari serangan teror yang potensial.
(mas)