PM Prancis: Di Paris Perang Lawan Teroris, Bukan Perang Agama
A
A
A
PARIS - Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls, mengatakan, apa yang terjadi di dekat Paris pada Jumat (9/1/2015) adalah perang melawan teroris bukan perang agama.
Dua orang bersenjata yang diduga tersangka penyerang kantor majalah Charlie Hebdo kini dalam kondisi terpojok.
”Kami berada dalam perang melawan terorisme. Kami tidak dalam perang melawan agama, atau terhadap peradaban,” kata Valls.
Drama baku tembak yang menurut Valls adalah perang melawan teroris itu terjadi di Dammartin-en-goele, di dekat Paris. Beberapa saksi mata juga membenarkan bahwa situasi di wilayah itu mendadak berubah menjadi medan tempur. Helikopter dan mobil polisi berlalu lalang, yang diikuti suara tembakan.
Seorang jurnalis Iris Times, Ruadhán Mac Cormaic dalam akun Twitter-nya, menceritakan pengakuan saksi mata terkait situasi terkini di Dammartin-en-goele.
“Lokasi ini (Dammartin-en-goele) sudah benar-benar seperti medan pertempuran, demikian pengakuan seorang saksi mata dalam wawancara dengan BFM TV,” tulis Mac Cormaic.
Dua orang bersenjata yang diduga tersangka penyerang kantor majalah Charlie Hebdo kini dalam kondisi terpojok.
”Kami berada dalam perang melawan terorisme. Kami tidak dalam perang melawan agama, atau terhadap peradaban,” kata Valls.
Drama baku tembak yang menurut Valls adalah perang melawan teroris itu terjadi di Dammartin-en-goele, di dekat Paris. Beberapa saksi mata juga membenarkan bahwa situasi di wilayah itu mendadak berubah menjadi medan tempur. Helikopter dan mobil polisi berlalu lalang, yang diikuti suara tembakan.
Seorang jurnalis Iris Times, Ruadhán Mac Cormaic dalam akun Twitter-nya, menceritakan pengakuan saksi mata terkait situasi terkini di Dammartin-en-goele.
“Lokasi ini (Dammartin-en-goele) sudah benar-benar seperti medan pertempuran, demikian pengakuan seorang saksi mata dalam wawancara dengan BFM TV,” tulis Mac Cormaic.
(mas)