Ada Bukti Kokain, Pentolan ISIS Bisnis Narkoba?

Rabu, 07 Januari 2015 - 09:22 WIB
Ada Bukti Kokain, Pentolan ISIS Bisnis Narkoba?
Ada Bukti Kokain, Pentolan ISIS Bisnis Narkoba?
A A A
KOBANE - Sebuah rekaman video dari situs Vice, menunjukkan bahwa ada setumpuk kokain dalam ukuran besar tersimpan di rumah salah satu pemimpin ISIS, Abu Zahra, di Kobane.

Narkoba jenis kokain itu terekam bersama pisau dan sebuah laptop. Situs ini juga melaporkan bahwa narkoba digunakan para militan untuk memacu keberanian mereka.

Sedangkan para pejuang Kurdi mengaku menemukan pil dan jarum suntik di dekat militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang meninggal.

Video dari Vice yang dilansir Selasa (6/1/2015) itu belum bisa diverifikasi secara independen. Namun, laporan media-media Barat pernah muncul pada November 2014 lalu, di mana kokain senilai miliaran dolar diselundupkan ke Eropa setiap tahun yang dananya untuk mendukung kelompok-kelompok teroris, termasuk untuk mendukung ISIS.


International Business Times misalnya, pernah melaporkan, bahwa keuntungan dari penjualan kokain itu digunakan untuk mendanai operasional kendaraan lapis baja, rudal dan senjata kelompok ISIS.

Sementara itu, sumber-sumber intelijen Spanyol menyatakan, kelompok radikal termasuk ISIS menggunakan narkoba untuk membiayai operasi mereka di Irak dan Suriah. Kelompok itu, menurut intelijen, mengetahui rute ekspor senjata dan narkoba termasuk jenis kokain, heroin dan ganja.

Rekaman video adanya kokain di rumah pentolan ISIS dan laporan-laporan intelijen itu mengejutkan. Sebab, kelompok ISIS kerap kali mengeluarkan video propaganda anti-narkoba. Kelompok ini bahkan pernah pamer foto, di mana mereka membakar banyak rokok dan minuman beralkohol karena dianggap haram.

Direktur Pusat Islam dan Dunia Modern dari Monash University, Profesor Greg Barton mengatakan sulit untuk mengetahui sampai sejauh mana ISIS terlibat dalam perdagangan narkoba.

Namun kelompok itu tidak pandang bulu untuk melakukan segala hal demi mengumpulkan uang, termasuk minta tebusan keluarga sandera dan merebut ladang minyak di Irak.

”Kami tahu mereka terlibat dalam berbagai bisnis ilegal dan kami tahu mereka tidak segan-segan terlibat di dalamnya,” katanya.

”Kami tahu mereka terlibat dalam senjata, penyelundupan (narkoba), minyak. Pertanyaan narkoba akan menjadi pertanyaan setiap saat, dan narkoba apa saja yang tersedia,” lanjut dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2868 seconds (0.1#10.140)