Janda Militan Rilis Foto Anak Generasi ISIS
A
A
A
RAQQA - Seorang janda militan ISIS asal Inggris merilis foto anak berusia empat tahun yang dia klaim sebagai salah satu generasi masa depan ISIS. Bocah dalam foto itu tampak memegang pistol mainan di depan bendera ISIS.
Foto itu diunggah janda militan ISIS yang bernama Umm Khattab melalui akun Twitter-nya. Wanita berusia 18 tahun itu ditinggal mati suaminya yang tewas dalam pertempuran di Suriah.
“Next generation, Bi'ithnillah,” demikian judul foto yang dicuitkan Umm Khattab di Twitter. Anak empat tahun itu diyakini bukan anak Umm Khattab.
Tapi, putra dari Khadijah Dare, 22, wanita asal Lewisham, London selatan, yang meninggalkan Inggris untuk bergabung dengan ISIS dan menikah dengan militan bernama Abu Bakar asal Swedia.
Pasangan ini diyakini tinggal di Manjib, Suriah utara, bersama dengan para “pengantin jihad” asal Inggris lainnya. Saat mengunggah foto bocah itu, Umm Khattab, menuliskan statusnya sebagai janda seorang martir atau syahid.
Suami Umm Khattab tewas di Kobane, Suriah utara yang berbatasan dengan Turki. Wanita itu, Menurut laporan Daily Mail, semalam, diduga bagian dari kelompok yang menjalankan aktivitas untuk mengubah gadis-gadis yang direkrut menjadi “pengantin jihad”.
Foto itu diunggah janda militan ISIS yang bernama Umm Khattab melalui akun Twitter-nya. Wanita berusia 18 tahun itu ditinggal mati suaminya yang tewas dalam pertempuran di Suriah.
“Next generation, Bi'ithnillah,” demikian judul foto yang dicuitkan Umm Khattab di Twitter. Anak empat tahun itu diyakini bukan anak Umm Khattab.
Tapi, putra dari Khadijah Dare, 22, wanita asal Lewisham, London selatan, yang meninggalkan Inggris untuk bergabung dengan ISIS dan menikah dengan militan bernama Abu Bakar asal Swedia.
Pasangan ini diyakini tinggal di Manjib, Suriah utara, bersama dengan para “pengantin jihad” asal Inggris lainnya. Saat mengunggah foto bocah itu, Umm Khattab, menuliskan statusnya sebagai janda seorang martir atau syahid.
Suami Umm Khattab tewas di Kobane, Suriah utara yang berbatasan dengan Turki. Wanita itu, Menurut laporan Daily Mail, semalam, diduga bagian dari kelompok yang menjalankan aktivitas untuk mengubah gadis-gadis yang direkrut menjadi “pengantin jihad”.
(mas)