Al-Qaeda Bunuh Jurnalis Amerika Luke Somers
A
A
A
WASHINGTON - Jurnalis Amerika Serikat (AS) yang bekerja untuk Yemen Times, Luke Somers, dibunuh militan al-Qaeda.
Padal awal pekan, al-Qaeda sudah mengancam akan membunuh Luke Somers, jika dalam tempo tiga hari keluarganya di AS tidak menebus apa yang dituntut penculik dari kelompok al-Qaeda di Yaman.
Kabar kematian jurnalis foto itu disampaikan adiknya, Lucy Somers, yang mengaku mendapat informasi dari FBI, pada Sabtu (6/12/2014).
”Kami meminta semua anggota keluarga Luke diizinkan untuk berkabung dalam damai,” kata Lucy Somers, seperti dikutip AP.
Padahal, sebelum kabar kematian Luke Somers muncul, keluarganya sudah mengajukan permohonan kepada al-Qaeda agar Luke Somers diampuni. Jurnalis AS itu diculik al-Qaeda di Sanaa, Yaman, pada bulan September 2013.
Al-Qaeda pada pekan ini telah merilis video, di mana Luke Somers, 33, diancam akan dibunuh seorang komandan al-Qaeda yang ada di sampingnya. "Tolong biarkan dia hidup,” bunyi permohonan yang sempat disampaikan Lucy Somers, kemarin.
”Ketika warga negara asing disarankan untuk meninggalkan Yaman, Lukas menolak untuk pergi. Dia mengatakan bahwa ia merasa aman,” imbuh Lucy Somers dalam video permohonan pembebasan kakaknya.
Ayah Luke, yakni Michael Somers, menyebut putranya ”teman baik bagi orang-orang Yaman". Dia juga minta putranya itu dibebaskan.
Padal awal pekan, al-Qaeda sudah mengancam akan membunuh Luke Somers, jika dalam tempo tiga hari keluarganya di AS tidak menebus apa yang dituntut penculik dari kelompok al-Qaeda di Yaman.
Kabar kematian jurnalis foto itu disampaikan adiknya, Lucy Somers, yang mengaku mendapat informasi dari FBI, pada Sabtu (6/12/2014).
”Kami meminta semua anggota keluarga Luke diizinkan untuk berkabung dalam damai,” kata Lucy Somers, seperti dikutip AP.
Padahal, sebelum kabar kematian Luke Somers muncul, keluarganya sudah mengajukan permohonan kepada al-Qaeda agar Luke Somers diampuni. Jurnalis AS itu diculik al-Qaeda di Sanaa, Yaman, pada bulan September 2013.
Al-Qaeda pada pekan ini telah merilis video, di mana Luke Somers, 33, diancam akan dibunuh seorang komandan al-Qaeda yang ada di sampingnya. "Tolong biarkan dia hidup,” bunyi permohonan yang sempat disampaikan Lucy Somers, kemarin.
”Ketika warga negara asing disarankan untuk meninggalkan Yaman, Lukas menolak untuk pergi. Dia mengatakan bahwa ia merasa aman,” imbuh Lucy Somers dalam video permohonan pembebasan kakaknya.
Ayah Luke, yakni Michael Somers, menyebut putranya ”teman baik bagi orang-orang Yaman". Dia juga minta putranya itu dibebaskan.
(mas)