Liga Arab Dukung Kemerdekaan Palestina
Minggu, 30 November 2014 - 15:43 WIB
Liga Arab Dukung Kemerdekaan Palestina
A
A
A
KAIRO - Liga Arab menegaskan akan memberikan dukungan penuh terhadap rencana Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dalam menyampaikan resolusi mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Melansir Maan News, Minggu (30/11/2014), dukungan ini disampaikan Liga Arab paska pertemuan antara Menteri Luar Negeri anggota Liga Arab, yang turut dihadiri oleh Abbas di Kairo, Mesi semalam.
“Kami akan memberikan usulan kepada Dewan Kemanan PBB mengenai mengkahiri penududukan Israel di tanah Palestina, dan mendukung rencana Presiden Abbas untuk mengajukan resolusi mengenai hal ini kepada dewan,” ungkap pihak Liga Arab dalam sebuah pernyataan.
Hal ini diharapkan dapar memperkuat posisi Palestina, yang sedang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan mereka. Namun, Liga Arab belum dapat memberikan kepastian kapan usulan tersebut akan disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB.
Dalam pertemuan tersebut, ke-22 Menteri Luar Negeri juga sepakat bahwa mereka menolak rancangan undang-undang baru mengenai Israel yang akan menjadi negara khusus warga Yahudi. “Kami tidak akan mengakui Israel sebagai negara Yahudi,” ungkapnya.
Melansir Maan News, Minggu (30/11/2014), dukungan ini disampaikan Liga Arab paska pertemuan antara Menteri Luar Negeri anggota Liga Arab, yang turut dihadiri oleh Abbas di Kairo, Mesi semalam.
“Kami akan memberikan usulan kepada Dewan Kemanan PBB mengenai mengkahiri penududukan Israel di tanah Palestina, dan mendukung rencana Presiden Abbas untuk mengajukan resolusi mengenai hal ini kepada dewan,” ungkap pihak Liga Arab dalam sebuah pernyataan.
Hal ini diharapkan dapar memperkuat posisi Palestina, yang sedang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan mereka. Namun, Liga Arab belum dapat memberikan kepastian kapan usulan tersebut akan disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB.
Dalam pertemuan tersebut, ke-22 Menteri Luar Negeri juga sepakat bahwa mereka menolak rancangan undang-undang baru mengenai Israel yang akan menjadi negara khusus warga Yahudi. “Kami tidak akan mengakui Israel sebagai negara Yahudi,” ungkapnya.
(esn)
