Kencan Maut Sumarti Ningsih Itu Sebesar Rp18,7 Juta
A
A
A
HONG KONG - Sebelum dibunuh secara sadis oleh psikopat Inggris, Rurik Jutting, Sumarti Ningsih, wanita asal Cilacap, bercerita pada temannya, bahwa dia di-booking seharga HK$12 ribu atau sekitar Rp18,7 juta.
Sumarti dan wanita lain yang dikenal dengan nama panggilan Lorena Jesse, dibunuh Jutting pada Sabtu pekan lalu di apartemen Wan Chai, Hong Kong. Teman Sumarti di Hong Kong yang menyebutkan nama inisialnya AJ, mengungkap kata-kata terakhir Sumarti kepadanya. (Baca: Patah Hati, Alasan Psikopat Inggris Bunuh Sumarti Secara Sadis)
Menurut AJ, sosok Jutting juga terkenal culas. Sebab, setelah berkencan dengan para wanita, Jutting kerap enggan membayar sesuai yang dijanjikan. AJ juga pernah melihat Jutting berdebat dan menampar para wanita yang dia kencani karena tidak membayar.
”Dia mengaku dia kaya, tapi dia orang yang tak berarti,” kata AJ. ”Mereka (paraa wanita) meminta uang muka pertama, tetapi dia tidak memberikan,” lanjut AJ, seperti dikutip Daily Mail, semalam (3/11/2014).
AJ ingat, bahwa Jutting pernah mengatakan; ”Jangan khawatir, saya berikan nanti.” Tapi, piskopat Inggris itu tidak pernah membayarnya.
”Dia tidak mau membayar bahkan setelah berhubungan seks, bahkan untuk uang taksi sekalipun,” lanjut AJ.
Sementara itu, seorang pelacur Filipina yang dikenal dengan nama panggilan Lynn mengatakan MailOnline, bahwa salah satu temannya melihat Jutting mendekap Jesse Lorena di klub malam sebelum Jesse dibunuh.
Sumarti dan wanita lain yang dikenal dengan nama panggilan Lorena Jesse, dibunuh Jutting pada Sabtu pekan lalu di apartemen Wan Chai, Hong Kong. Teman Sumarti di Hong Kong yang menyebutkan nama inisialnya AJ, mengungkap kata-kata terakhir Sumarti kepadanya. (Baca: Patah Hati, Alasan Psikopat Inggris Bunuh Sumarti Secara Sadis)
Menurut AJ, sosok Jutting juga terkenal culas. Sebab, setelah berkencan dengan para wanita, Jutting kerap enggan membayar sesuai yang dijanjikan. AJ juga pernah melihat Jutting berdebat dan menampar para wanita yang dia kencani karena tidak membayar.
”Dia mengaku dia kaya, tapi dia orang yang tak berarti,” kata AJ. ”Mereka (paraa wanita) meminta uang muka pertama, tetapi dia tidak memberikan,” lanjut AJ, seperti dikutip Daily Mail, semalam (3/11/2014).
AJ ingat, bahwa Jutting pernah mengatakan; ”Jangan khawatir, saya berikan nanti.” Tapi, piskopat Inggris itu tidak pernah membayarnya.
”Dia tidak mau membayar bahkan setelah berhubungan seks, bahkan untuk uang taksi sekalipun,” lanjut AJ.
Sementara itu, seorang pelacur Filipina yang dikenal dengan nama panggilan Lynn mengatakan MailOnline, bahwa salah satu temannya melihat Jutting mendekap Jesse Lorena di klub malam sebelum Jesse dibunuh.
(mas)