Psikopat Inggris Pembunuh Sumarti Pernah Coba Bunuh Diri
A
A
A
HONG KONG - Rurik Jutting, 29, psikopat Inggris yang membunuh Sumarti Ningsih, 25, wanita asal Cilacap, Indonesia, pernah ingin bunuh diri. Hal itu diungkap mantan pacar Jutting.
Sumarti Ningsih dan wanita lain yang dikenal dengan nama panggilan Lorena Jesse dibunuh Jutting di apartemennya di Wan Chai Hong Kong, pekan lalu. (Baca: Patah Hati, Alasan Psikopat Inggris Bunuh Sumarti Secara Sadis)
Tubuh Sumarti ditemukan dalam kondisi tanpa busana di dalam koper dengan kondisi tangan dan kaki terikat. Sumarti mengalami luka di leher yang kondisinya nyaris dipenggal.
Wanita, yang mengklaim mantan pacar Jutting, yang menolak diidentifikasi, mengatakan Jutting yang merupakan bankir Inggris itu pernah bercerita kepadanya, bahwa dia tertekan dengan pekerjaannya. Pertemuannya dengan Jutting sudah berlangsung lama, sebelum pembunuhan itu terjadi.
Kepada Channel 4 News, wanita yang sangat mengenal sosok Jutting itu mengatakan, pekerjaan yang dijalani bankir Inggris itu cukup berat.
”Ketika saya pertama kali mendengar berita itu (penemuan dua mayat), saya benar-benar tidak percaya. Saya tidak pernah berpikir dia bisa melakukan itu. Dia adalah orang yang baik,” katanya.
”Oktober lalu dia mengatakan kepada saya bahwa ia mencoba bunuh diri,” lanjut dia. ”Saya pikir dia mencoba bunuh diri karena dia di bawah tekanan oleh pekerjaannya. Dia tertekan.”
Teman Jutting lainnya, menduga psikopat Inggris itu membunuh dua wanita karena patah hati setelah tunangannya berselingkuh dengan pria lain.
Pengacara Jutting, Martyn Richmond, mengatakan kliennya telah diinterogasi polisi secara berulang-ulang. Jutting, kata Richmon, mungkin akan ambil bagian dalam rekonstruksi pembunuhan yang terjadi di apartemennya, di Hong Kong.
Sumarti Ningsih dan wanita lain yang dikenal dengan nama panggilan Lorena Jesse dibunuh Jutting di apartemennya di Wan Chai Hong Kong, pekan lalu. (Baca: Patah Hati, Alasan Psikopat Inggris Bunuh Sumarti Secara Sadis)
Tubuh Sumarti ditemukan dalam kondisi tanpa busana di dalam koper dengan kondisi tangan dan kaki terikat. Sumarti mengalami luka di leher yang kondisinya nyaris dipenggal.
Wanita, yang mengklaim mantan pacar Jutting, yang menolak diidentifikasi, mengatakan Jutting yang merupakan bankir Inggris itu pernah bercerita kepadanya, bahwa dia tertekan dengan pekerjaannya. Pertemuannya dengan Jutting sudah berlangsung lama, sebelum pembunuhan itu terjadi.
Kepada Channel 4 News, wanita yang sangat mengenal sosok Jutting itu mengatakan, pekerjaan yang dijalani bankir Inggris itu cukup berat.
”Ketika saya pertama kali mendengar berita itu (penemuan dua mayat), saya benar-benar tidak percaya. Saya tidak pernah berpikir dia bisa melakukan itu. Dia adalah orang yang baik,” katanya.
”Oktober lalu dia mengatakan kepada saya bahwa ia mencoba bunuh diri,” lanjut dia. ”Saya pikir dia mencoba bunuh diri karena dia di bawah tekanan oleh pekerjaannya. Dia tertekan.”
Teman Jutting lainnya, menduga psikopat Inggris itu membunuh dua wanita karena patah hati setelah tunangannya berselingkuh dengan pria lain.
Pengacara Jutting, Martyn Richmond, mengatakan kliennya telah diinterogasi polisi secara berulang-ulang. Jutting, kata Richmon, mungkin akan ambil bagian dalam rekonstruksi pembunuhan yang terjadi di apartemennya, di Hong Kong.
(mas)