Meksiko Akan Buru Pelaku Pembantaian 43 Mahasiswa dan Guru
A
A
A
IGUALA - Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto menyatakan, dirinya akan melakukan segala cara untuk menemukan pelaku pembantaian 43 orang mahasiswa dan guru di Iguala. Nieto dikabarkan telah mememrintahkan adanya pemeriksaan menyeluruh untuk menemukan para pelaku.
“Presiden telah bersumpah untuk memburu mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian 43 orang di wilayah Barat Meksiko,” ungkap pejabat setempat. “Presiden telah memastikan siapapun yang berada di balik pembantaian ini akan diadili,” tambahnya.
Melansir Al Jazeera, Selasa (7/10/2104), dalam pidatonya Nieto menyatakan, hukum harus ditegakan di negaranya tanpa pandang bulu. Dirinya menyebut aksi ini sebagai sesuatu yang mengerikan dan tidak dapat diterima.
"Kita harus membongkar fakta yang sebenarnya dan memastikan hukum diterapkan kepada mereka yang bertanggung jawab atas tindakan yang dalam pandangan saya sangat keterlaluan, menyakitkan dan tidak dapat diterima," ungkap Nieto dalam pidatonya.
Kasus pembantaian 43 orang guru dan mahasisawa pendidikan di Iguala menyeruak setelah kepolisian menemukan sebuah kuburan massal di wilayah Iguala. Ke-43 orang tersebut dinyatakan hilang akhir September lalu saat hendak melakukan aksi demonstrasi yang memprotes kebijakan yang dinilai mendiskriminasi pekerjaan terhadap guru-guru yang berada di daerah pinggiran meksiko.
Rombongan guru dan mahasiswa tersebut ditembaki saat hendak melakukan penjalanan ke kota Guerero untuk berunjuk rasa. Enam orang tewas dalam aksi penembakan tersebut, dan beberapa diantaranya terakhir kali terlihat dipaksa masuk ke dalam sebuah kendaraan milik kepolisian setempat.
“Presiden telah bersumpah untuk memburu mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian 43 orang di wilayah Barat Meksiko,” ungkap pejabat setempat. “Presiden telah memastikan siapapun yang berada di balik pembantaian ini akan diadili,” tambahnya.
Melansir Al Jazeera, Selasa (7/10/2104), dalam pidatonya Nieto menyatakan, hukum harus ditegakan di negaranya tanpa pandang bulu. Dirinya menyebut aksi ini sebagai sesuatu yang mengerikan dan tidak dapat diterima.
"Kita harus membongkar fakta yang sebenarnya dan memastikan hukum diterapkan kepada mereka yang bertanggung jawab atas tindakan yang dalam pandangan saya sangat keterlaluan, menyakitkan dan tidak dapat diterima," ungkap Nieto dalam pidatonya.
Kasus pembantaian 43 orang guru dan mahasisawa pendidikan di Iguala menyeruak setelah kepolisian menemukan sebuah kuburan massal di wilayah Iguala. Ke-43 orang tersebut dinyatakan hilang akhir September lalu saat hendak melakukan aksi demonstrasi yang memprotes kebijakan yang dinilai mendiskriminasi pekerjaan terhadap guru-guru yang berada di daerah pinggiran meksiko.
Rombongan guru dan mahasiswa tersebut ditembaki saat hendak melakukan penjalanan ke kota Guerero untuk berunjuk rasa. Enam orang tewas dalam aksi penembakan tersebut, dan beberapa diantaranya terakhir kali terlihat dipaksa masuk ke dalam sebuah kendaraan milik kepolisian setempat.
(esn)