Pemimpin Hong Kong Menolak Lengser
A
A
A
HONG KONG - Pemimpin Hong Kong, Leung Chun-ying, menolak tuntutan lengser oleh demonstran yang menamakan diri gerakan “Revolusi Payung”.
Dia juga menghindari aksi demonstran yang mengancam mengambil alih kantor pemerintah Hong Kong. Leung Chun-ying justru memperingatkan kepada para demonstran soal dampak serius jika demonstran benar-benar melakukan ancamannya.
”Di setiap tempat di dunia, jika ada pengunjuk rasa yang mengepung, menyerang atau menempati gedung-gedung pemerintah seperti kantor polisi, atau kantor kepala eksekutif, ada konsekuensi serius,” kata Leung, seperti dikutip Sky News, Jumat (3/10/2014).
Kendati demikian, Leung sudah mengatakan kepada pejabatnya, Carrie Lam, bahwa dia bersedia menemui dan berdiskusi dengan para demonstran untuk membahas perkembangan konstitusional di Hong Kong. ”Saya berharap kedua belah pihak akan puas,” kata Carrie Lam.
”Para mahasiswa (demonstran) ingin pertemuan publik, tetapi saya berharap bahwa kita dapat memiliki beberapa kesempatan yang fleksibel untuk membahas beberapa rincian,” lanjut dia.
Sementara itu, Federasi Mahasiswa Hong Kong setuju untuk bergabung dalam pembicaraan dengan pemimpin Hong Kong. Namun, fokus pembicaraan terkait dengan reformasi politik di Hong Kong. Mereka menegaskan, bahwa Leung harus lengser, karena telah kehilangan integritas.
Dia juga menghindari aksi demonstran yang mengancam mengambil alih kantor pemerintah Hong Kong. Leung Chun-ying justru memperingatkan kepada para demonstran soal dampak serius jika demonstran benar-benar melakukan ancamannya.
”Di setiap tempat di dunia, jika ada pengunjuk rasa yang mengepung, menyerang atau menempati gedung-gedung pemerintah seperti kantor polisi, atau kantor kepala eksekutif, ada konsekuensi serius,” kata Leung, seperti dikutip Sky News, Jumat (3/10/2014).
Kendati demikian, Leung sudah mengatakan kepada pejabatnya, Carrie Lam, bahwa dia bersedia menemui dan berdiskusi dengan para demonstran untuk membahas perkembangan konstitusional di Hong Kong. ”Saya berharap kedua belah pihak akan puas,” kata Carrie Lam.
”Para mahasiswa (demonstran) ingin pertemuan publik, tetapi saya berharap bahwa kita dapat memiliki beberapa kesempatan yang fleksibel untuk membahas beberapa rincian,” lanjut dia.
Sementara itu, Federasi Mahasiswa Hong Kong setuju untuk bergabung dalam pembicaraan dengan pemimpin Hong Kong. Namun, fokus pembicaraan terkait dengan reformasi politik di Hong Kong. Mereka menegaskan, bahwa Leung harus lengser, karena telah kehilangan integritas.
(mas)