AS Umumkan Koalisi Lawan ISIS
A
A
A
NEWPORT - Amerika Serikat (AS) akhirnya resmi mengumumkan koalisi besar untuk melawan kekejaman militan ISIS di Irak dan Suriah. Pengumuman itu disampaikan paska presiden AS, Barack Obama melakukan pertemuan dengan para pemimpin NATO kemarin.
Melansir Al Jazeera, Sabtu (6/9/2014), Obama menyebut alasan negara-negara NATO akhirnya menyetujui rencana koalisi tersebut adalah, karena NATO merasa ISIS merupakan ancaman yang signifikan bagi negara-negara anggota mereka.
"Ada sebuah keyakinan besar bahwa kita harus bertindak, sebagai bagian dari masyarakat internasional, untuk melemahkan dan mengalahkan ISIS. Ketika mereka (NATO) bersedia bergabung, itu sangat menggembirakan," ucap Obama.
“Kami akan siap menghadapi serangan kelompok radikal tersebut. Kami akan menggunakan segala cara, baik itu menggunakan kekuatan militer, intelijen, melalui pengadilan kriminal internasional, atau bahkan menggunakan cara diplomatik,” Obama menambahkan.
Koalisi besar itu terdiri dari AS, Inggris, Prancis, Australia, Jerman, Kanada, Turki, Italia, Polandia dan Denmark. Obama mengatakan jumlah dari anggota koalisi ini masih sangat mungkin bertambah. AS memiliki rencana untuk menarin negara-negara Timur Tengah kedalam koalisi
Melansir Al Jazeera, Sabtu (6/9/2014), Obama menyebut alasan negara-negara NATO akhirnya menyetujui rencana koalisi tersebut adalah, karena NATO merasa ISIS merupakan ancaman yang signifikan bagi negara-negara anggota mereka.
"Ada sebuah keyakinan besar bahwa kita harus bertindak, sebagai bagian dari masyarakat internasional, untuk melemahkan dan mengalahkan ISIS. Ketika mereka (NATO) bersedia bergabung, itu sangat menggembirakan," ucap Obama.
“Kami akan siap menghadapi serangan kelompok radikal tersebut. Kami akan menggunakan segala cara, baik itu menggunakan kekuatan militer, intelijen, melalui pengadilan kriminal internasional, atau bahkan menggunakan cara diplomatik,” Obama menambahkan.
Koalisi besar itu terdiri dari AS, Inggris, Prancis, Australia, Jerman, Kanada, Turki, Italia, Polandia dan Denmark. Obama mengatakan jumlah dari anggota koalisi ini masih sangat mungkin bertambah. AS memiliki rencana untuk menarin negara-negara Timur Tengah kedalam koalisi
(esn)