Pakistan Memanas, 140 Terluka saat Demo Rusuh
A
A
A
ISLAMABAD - Situasi di Pakistan memanas setelah demonstrasi besar pecah dan berujung pada bentrok dengan aparat kepolisian. Sedikitnya 140 orang terluka akibat bentrok itu.
Bentrokan yang melibatkan ribuan demonstran merembet hingga di luar kediaman resmi Perdana Menteri (PM) Pakistan, Nawaz Sharif.
Bentrokan pecah sejak Jumat malam, setelah ribuan pendukung pemimpin oposisi Tahir-ul-Qadri dan Imran Khan berusaha untuk menghapus barikade saat mereka mendekati kediaman PM Pakistan.
Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran. Tindakan polisi itu dibalas lemparan kayu, batu dan bom molotov. Polisi menetapkan jantung kota Islamabad sebagai ”zona merah”
Aksi demonstran yang membuat situasi di Pakistan memanas masih terjadi pagi tadi (31/8/2014) pukul 03.00 waktu setempat. Massa menaiki kendaraan untuk menerobos pagar batas di kantor Majelis Nasional dan menduduki sejumlah bangunan di sekitarnya.
“Kami menempati daerah di luar rumah PM Pakistan dengan cara damai," kata Muhammad Imran, 25, seorang pendukung Qadri yang menderita lima luka tembak peluru karet. "Polisi datang dan menembak langsung pada kami dan pada orang lain dalam kerumunan,” lanjut dia, seperti dikutip Al Jazeera."
Setidaknya 25 personel polisi juga terluka dalam bentrokan. ”Ketika kami menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka, mereka mulai melemparkan batu pada kami," kata Shakeel Ahmed, seorang polisi berusia 45 tahun yang kakinya terluka oleh lemparan batu. ”Mereka begitu kuat, saya harus melarikan diri.”
Demo besar di Pakistan dipicu oleh hasil pemilu 2013 yang memenang partai PML, partai yang dipimpin Nawaz Sharif. Lawan-lawan politik Sharif menuduh partainya melakukan kecurangan dalam Pemilu.
Bentrokan yang melibatkan ribuan demonstran merembet hingga di luar kediaman resmi Perdana Menteri (PM) Pakistan, Nawaz Sharif.
Bentrokan pecah sejak Jumat malam, setelah ribuan pendukung pemimpin oposisi Tahir-ul-Qadri dan Imran Khan berusaha untuk menghapus barikade saat mereka mendekati kediaman PM Pakistan.
Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran. Tindakan polisi itu dibalas lemparan kayu, batu dan bom molotov. Polisi menetapkan jantung kota Islamabad sebagai ”zona merah”
Aksi demonstran yang membuat situasi di Pakistan memanas masih terjadi pagi tadi (31/8/2014) pukul 03.00 waktu setempat. Massa menaiki kendaraan untuk menerobos pagar batas di kantor Majelis Nasional dan menduduki sejumlah bangunan di sekitarnya.
“Kami menempati daerah di luar rumah PM Pakistan dengan cara damai," kata Muhammad Imran, 25, seorang pendukung Qadri yang menderita lima luka tembak peluru karet. "Polisi datang dan menembak langsung pada kami dan pada orang lain dalam kerumunan,” lanjut dia, seperti dikutip Al Jazeera."
Setidaknya 25 personel polisi juga terluka dalam bentrokan. ”Ketika kami menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka, mereka mulai melemparkan batu pada kami," kata Shakeel Ahmed, seorang polisi berusia 45 tahun yang kakinya terluka oleh lemparan batu. ”Mereka begitu kuat, saya harus melarikan diri.”
Demo besar di Pakistan dipicu oleh hasil pemilu 2013 yang memenang partai PML, partai yang dipimpin Nawaz Sharif. Lawan-lawan politik Sharif menuduh partainya melakukan kecurangan dalam Pemilu.
(mas)