ISIS Buka Biro Perkawinan di Irak dan Suriah
A
A
A
ALEPPO - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), telah membuka biro perkawinan biro bagi wanita Suriah dan Irak yang ingin menikah dengan militan kelompok itu.
ISIS yang kini ganti nama menjadi Negara Islam (IS) selama ini menerapkan hukum rajam bagi pelaku zina.
Biro perkawinan itu salah satunya dibuka di al-Bab, sebuah kota di provinsi Aleppo, Suriah utara. ”Untuk wanita lajang dan janda yang ingin menikah dengan pejuang ISIS,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Arabiya, semalam (28/7/2014).
Kelompok pemantau yang berbasis di Ingrgis itu mengutip kesaksian penduduk di Aleppo yang dimintai nama dan alamat oleh kelompok radikal itu.
”Setelah dapat nama dan alamat, pejuang ISIS akan datang mengetuk pintu mereka dan secara resmi meminta untuk menikah,” lanjut pernyataan Observatorium.
Pekan lalu, para militan yang memproklamirkan Kekhalifan Islam itu pada pekan lalu melangsung bulan madu di wilayah Irak dan Suriah. Tujuan bulan madu mereka, salah satunya di Anbar. Selam bulan madu, kelompok itu juga melakukan ekspansi kekuasaan. (Baca: Para Militan ISIS Bulan Madu di Irak dan Suriah)
Sepak terjang kelompok Negara Islam sedang menjadi sorotan dunia. Terlebih sejak mereka menghancurkan sejumlah makam, masjid dan situs suci para Nabi di Mosul, Irak utara. PBB sendiri berniat memasukkan kelompok itu sebagai pelaku penjahat perang di Suriah.
ISIS yang kini ganti nama menjadi Negara Islam (IS) selama ini menerapkan hukum rajam bagi pelaku zina.
Biro perkawinan itu salah satunya dibuka di al-Bab, sebuah kota di provinsi Aleppo, Suriah utara. ”Untuk wanita lajang dan janda yang ingin menikah dengan pejuang ISIS,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Arabiya, semalam (28/7/2014).
Kelompok pemantau yang berbasis di Ingrgis itu mengutip kesaksian penduduk di Aleppo yang dimintai nama dan alamat oleh kelompok radikal itu.
”Setelah dapat nama dan alamat, pejuang ISIS akan datang mengetuk pintu mereka dan secara resmi meminta untuk menikah,” lanjut pernyataan Observatorium.
Pekan lalu, para militan yang memproklamirkan Kekhalifan Islam itu pada pekan lalu melangsung bulan madu di wilayah Irak dan Suriah. Tujuan bulan madu mereka, salah satunya di Anbar. Selam bulan madu, kelompok itu juga melakukan ekspansi kekuasaan. (Baca: Para Militan ISIS Bulan Madu di Irak dan Suriah)
Sepak terjang kelompok Negara Islam sedang menjadi sorotan dunia. Terlebih sejak mereka menghancurkan sejumlah makam, masjid dan situs suci para Nabi di Mosul, Irak utara. PBB sendiri berniat memasukkan kelompok itu sebagai pelaku penjahat perang di Suriah.
(mas)