Terkait MH17, Malaysia Apresiasi Respon Para Pemimpin Dunia
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia pada Minggu (20/7/2014) menyatakan rasa terima kasih atas dukungan internasional dalam insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17. Mereka mengapresiasi respon para pemimpin dunia atas insiden itu.
Melansir Bernama, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menyatakan paska kecelakaan itu terjadi dirinya telah banyak berbicara dengan beberapa pemimpin dunia, termasuk dengan pemimpin Ukraina dan Rusia.
“Saya telah berbicara dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, yang menyerukan penyelidikan menyeluruh atas insiden MH17,” ungkap Razak. Dia mengatakan telah berbicara dengan Vladimir Putin dan menekan Rusia untuk menggunakan pengaruhnya terhadap para separatis di timur Ukraina.
"Presiden Putin menyatakan, ia akan menggunakan pengaruhnya untuk memungkinkan tim investigasi untuk mulai bekerja. Ia juga berharap, bahwa Presiden Ukraina akan menyetujui gencatan senjata sementara," ucap Razak.
Dia mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah menghubungi dirinya dan menyatakan belasungkawa atas tragedi ini. Mereka berdua juga sepakat bahwa investigasi harus segera dilakukan, dan berharap tidak ada yang menyembunyikan bukti di lokasi kejadian, termasuk kotak hitam.
Dirinya juga menyatakan, Dewan Keamanan PBB melalui presidennya, Eugene-Richard Gasana turut menyerukan penyelidikan penuh dan independen insiden itu berdasarkan hukum penerbangan sipil internasional.
Melansir Bernama, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menyatakan paska kecelakaan itu terjadi dirinya telah banyak berbicara dengan beberapa pemimpin dunia, termasuk dengan pemimpin Ukraina dan Rusia.
“Saya telah berbicara dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, yang menyerukan penyelidikan menyeluruh atas insiden MH17,” ungkap Razak. Dia mengatakan telah berbicara dengan Vladimir Putin dan menekan Rusia untuk menggunakan pengaruhnya terhadap para separatis di timur Ukraina.
"Presiden Putin menyatakan, ia akan menggunakan pengaruhnya untuk memungkinkan tim investigasi untuk mulai bekerja. Ia juga berharap, bahwa Presiden Ukraina akan menyetujui gencatan senjata sementara," ucap Razak.
Dia mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah menghubungi dirinya dan menyatakan belasungkawa atas tragedi ini. Mereka berdua juga sepakat bahwa investigasi harus segera dilakukan, dan berharap tidak ada yang menyembunyikan bukti di lokasi kejadian, termasuk kotak hitam.
Dirinya juga menyatakan, Dewan Keamanan PBB melalui presidennya, Eugene-Richard Gasana turut menyerukan penyelidikan penuh dan independen insiden itu berdasarkan hukum penerbangan sipil internasional.
(esn)