Rudal Canggih SA-11 Buk Buatan Soviet Penghantam MH17
A
A
A
KIEV - Teka-teki rudal yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 mulai terungkap. Rudal canggih SA-11 Buk buatan era Uni Soviet diyakini digunakan pelaku untuk menembak pesawat yang membawa 298 orang itu.
Semua orang di dalam pesawat MH17 tewas. Termasuk, 12 warga Indonesia. Baik Rusia maupun Ukraina tidak membantah jika rudal canggih buatan era Soviet itu yang menghantam pesawat MH17. Namun, kedua pihak saling menyangkal sebagai pelaku penembak jatuh pesawat MH17.
Rudal SA-11 Buk dikenal sebagai rudal ”penganggu” NATO. Rudal canggih itu dibuat pada era 1970-an. Sampai saat ini belum pasti, apakah Rusia atau Ukraina yang menggunakan rudal SA-11 Buk untuk menghantam pesawat MH17.
”Bahkan jika kita tahu jenis senjata itu, tidak mungkin sekarang untuk mengatakan dari mana asalnya," kata Samuel Charap, mantan pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang kini bergabung dengan Institut Internasional untuk Studi Strategis di Washington, Jumat (18/7/2014), seperti dikutip Reuters.
Pada tanggal 29 Juni 2014, kantor berita Itar-Tass separatis pro-Rusia di Donetsk, Ukraina timur, pernah mengatakan, bahwa mereka telah merebut wilayah unit pasukan pertahanan rudal Ukraina yang dilengkapi dengan sistem rudal SA-11Buk. Namun, separatis pro-Rusia sudah menyangkal menembak pesawat MH17.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko mengatakan, ada indikasi sistem rudal Buk anti-pesawat digunakan. “Secara itu diberikan kepada separatis oleh (Presiden Rusia Vladimir) Putin,” katanya.
Semua orang di dalam pesawat MH17 tewas. Termasuk, 12 warga Indonesia. Baik Rusia maupun Ukraina tidak membantah jika rudal canggih buatan era Soviet itu yang menghantam pesawat MH17. Namun, kedua pihak saling menyangkal sebagai pelaku penembak jatuh pesawat MH17.
Rudal SA-11 Buk dikenal sebagai rudal ”penganggu” NATO. Rudal canggih itu dibuat pada era 1970-an. Sampai saat ini belum pasti, apakah Rusia atau Ukraina yang menggunakan rudal SA-11 Buk untuk menghantam pesawat MH17.
”Bahkan jika kita tahu jenis senjata itu, tidak mungkin sekarang untuk mengatakan dari mana asalnya," kata Samuel Charap, mantan pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang kini bergabung dengan Institut Internasional untuk Studi Strategis di Washington, Jumat (18/7/2014), seperti dikutip Reuters.
Pada tanggal 29 Juni 2014, kantor berita Itar-Tass separatis pro-Rusia di Donetsk, Ukraina timur, pernah mengatakan, bahwa mereka telah merebut wilayah unit pasukan pertahanan rudal Ukraina yang dilengkapi dengan sistem rudal SA-11Buk. Namun, separatis pro-Rusia sudah menyangkal menembak pesawat MH17.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko mengatakan, ada indikasi sistem rudal Buk anti-pesawat digunakan. “Secara itu diberikan kepada separatis oleh (Presiden Rusia Vladimir) Putin,” katanya.
(mas)