Dendam Dimata-matai, Jerman Usir Kepala CIA di Berlin
A
A
A
BERLIN - Pemerintah Jerman akhirnya mengusir kepala CIA yang bertugas di Berlin.Tindakan Jerman itu sebagai balas dendam atas tindakan mata-mata oleh Amerika Serikat (AS) melalui dua intelijen Jerman (BND) yang menjadi agen ganda.
Tindakan pengusiran terjadi tidak lama, setelah aparat keamanan Jerman menangkap tersangka kedua intelijen Jerman yang jadi mata-mata untuk AS.(Baca: Intel Jerman Jadi Tersangka Kedua Mata-mata AS)
“Langkah itu sebagai reaksi terhadap kegagalan yang terus-menerus terkait kerjasama kedua pihak (Jerman dan AS) untuk mengklarifikasi (tuduhan AS memata-matai Jerman),” demikian keterangan Panel Parlemen Jerman.
Dua kasus baru intelijen Jerman yang jadi mata-mata untuk AS secara berturut-turut telah memicu ketegangan AS dan Jerman, setelah pada Juni 2013 lalu kedua negara ini bersitegang. Kala itu, ketegangan dipicu penyadapan NSA terhadap ponsel Kanselir Jerman, Angela Merkel yang dibocorkan bekas kontraktor NSA, Edward Snowden.
Merkel telah mengkritik kehadiran mata-mata AS di Jerman.”Ketika akal sehat dipakai, tindakan mata-mata akhirnya membuang-buang tenaga,” tulis Der Spiegle, mengutip pernyataan Merkel.
Menurut Merkel pekerjaan intelijen pada abad 21 harus fokus pada hal-hal penting daripada hal-hal teknis. ”Seseorang tidak bisa melihat kayu karena semuanya pohon,” kata Merkel menyindir tindakan mata-mata AS.
Sementara itu, pihak AS menyatakan bahwa kerjasama intelijen dan keamanan kedua negara penting. ”Kami telah melihat laporan-laporan ini dan tidak memiliki komentar pada masalah intelijen,"kata juru bicara Gedung Putih, Caitlin Hayden kepadaReutersyang dilansir Jumat (11/7/2014)."Namun, keamanan dan intelijen hubungan kita dengan Jerman adalah salah satu yang sangat penting dan itu yang membuat Jerman dan Amerika aman.”
Tindakan pengusiran terjadi tidak lama, setelah aparat keamanan Jerman menangkap tersangka kedua intelijen Jerman yang jadi mata-mata untuk AS.(Baca: Intel Jerman Jadi Tersangka Kedua Mata-mata AS)
“Langkah itu sebagai reaksi terhadap kegagalan yang terus-menerus terkait kerjasama kedua pihak (Jerman dan AS) untuk mengklarifikasi (tuduhan AS memata-matai Jerman),” demikian keterangan Panel Parlemen Jerman.
Dua kasus baru intelijen Jerman yang jadi mata-mata untuk AS secara berturut-turut telah memicu ketegangan AS dan Jerman, setelah pada Juni 2013 lalu kedua negara ini bersitegang. Kala itu, ketegangan dipicu penyadapan NSA terhadap ponsel Kanselir Jerman, Angela Merkel yang dibocorkan bekas kontraktor NSA, Edward Snowden.
Merkel telah mengkritik kehadiran mata-mata AS di Jerman.”Ketika akal sehat dipakai, tindakan mata-mata akhirnya membuang-buang tenaga,” tulis Der Spiegle, mengutip pernyataan Merkel.
Menurut Merkel pekerjaan intelijen pada abad 21 harus fokus pada hal-hal penting daripada hal-hal teknis. ”Seseorang tidak bisa melihat kayu karena semuanya pohon,” kata Merkel menyindir tindakan mata-mata AS.
Sementara itu, pihak AS menyatakan bahwa kerjasama intelijen dan keamanan kedua negara penting. ”Kami telah melihat laporan-laporan ini dan tidak memiliki komentar pada masalah intelijen,"kata juru bicara Gedung Putih, Caitlin Hayden kepadaReutersyang dilansir Jumat (11/7/2014)."Namun, keamanan dan intelijen hubungan kita dengan Jerman adalah salah satu yang sangat penting dan itu yang membuat Jerman dan Amerika aman.”
(mas)