Salam Tiga Jari, Gaya Baru Anti-Kudeta Militer Thailand
A
A
A
BANGKOK - Para demonstran di Bangkok, Thailand memiliki gaya baru untuk beraksi menentang kudeta militer Thailand. Para demonstran kini tidak lagi berteriak, tapi cukup menunjukkan tiga jari sebagai simbol melawan junta milter yang melarang semua protes publik.
Salam tiga jari yang dipopulerkan demonstran Thailand itu muncul, ketika rezim militer membatasi kebebasan berekspresi rakyat Thailand.
“Menampilkan tiga jari telah menjadi simbol untuk meminta hak-hak politik dasar di negara yang diperintah oleh satu orang, yang seolah-olah dengan kekuatan yang paling berdaulat, yaitu Jenderal Prayuth Chan - ocha,” tulis Sombat Boonngamanong, seorang aktivis terkemuka yang menjadi target juta militer Thailand, dalam halaman Facebook-nya, Selasa (3/6/2014).
Demonstrasi anti-kudeta militer terus meluas. Bahkan, putri bungsu mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, juga memamerkan foto-foto salam tiga jari di halaman Facebooknya.
“Dear #HungerGames. Kami telah mengambil tanda Anda untuk kita sendiri. Perjuangan kita adalah non-fiksi,” tulis salah seorang pengguna Twitter. “Hunger Games” adalah sebuah judul film tentang masa depan Amerika Utara yang warganya dipaksa bersaing dalam pertandingan mematikan di stasiun televisi. Judul film itu kemudian menjadi simbol pemberontakan terhadap sebuah rezim.
Sementara itu, pihak militer Thailand tetap menerapkan darurat militer, mengontrol media dan terus memberlakukan jam malam. Militer juga memperingatkan, jika salam tiga jari dijadikan simbol untuk mengumpulkan demonstran maka pelakunya akan ditangkap.
Sejak kudeta milter terjadi di Thailand, demonstran dilarang berkumpul hingga lima orang. ”Jika mereka mengumpulkan sebanyak lebih dari lima orang dan menunjukkan simbol tiga jari maka itu melanggar hukum,” kata juru bicara militer Thailand Winthai Suvaree, seperti dikutip Channel News Asia.
Namun, jika aksi salam tiga jari hanya dimunculkan dalam internet, pihak militer tidak akan menangkap pelakunya.
Salam tiga jari yang dipopulerkan demonstran Thailand itu muncul, ketika rezim militer membatasi kebebasan berekspresi rakyat Thailand.
“Menampilkan tiga jari telah menjadi simbol untuk meminta hak-hak politik dasar di negara yang diperintah oleh satu orang, yang seolah-olah dengan kekuatan yang paling berdaulat, yaitu Jenderal Prayuth Chan - ocha,” tulis Sombat Boonngamanong, seorang aktivis terkemuka yang menjadi target juta militer Thailand, dalam halaman Facebook-nya, Selasa (3/6/2014).
Demonstrasi anti-kudeta militer terus meluas. Bahkan, putri bungsu mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, juga memamerkan foto-foto salam tiga jari di halaman Facebooknya.
“Dear #HungerGames. Kami telah mengambil tanda Anda untuk kita sendiri. Perjuangan kita adalah non-fiksi,” tulis salah seorang pengguna Twitter. “Hunger Games” adalah sebuah judul film tentang masa depan Amerika Utara yang warganya dipaksa bersaing dalam pertandingan mematikan di stasiun televisi. Judul film itu kemudian menjadi simbol pemberontakan terhadap sebuah rezim.
Sementara itu, pihak militer Thailand tetap menerapkan darurat militer, mengontrol media dan terus memberlakukan jam malam. Militer juga memperingatkan, jika salam tiga jari dijadikan simbol untuk mengumpulkan demonstran maka pelakunya akan ditangkap.
Sejak kudeta milter terjadi di Thailand, demonstran dilarang berkumpul hingga lima orang. ”Jika mereka mengumpulkan sebanyak lebih dari lima orang dan menunjukkan simbol tiga jari maka itu melanggar hukum,” kata juru bicara militer Thailand Winthai Suvaree, seperti dikutip Channel News Asia.
Namun, jika aksi salam tiga jari hanya dimunculkan dalam internet, pihak militer tidak akan menangkap pelakunya.
(mas)