Darurat Militer Tak Buat Demonstran Thailand Ciut Nyali

BANGKOK - Demonstran oposisi Thailand tidak gentar dengan penerapan status darurat militer. Mereka bersumpah untuk terus beraksi untuk menggulingkan rezim pemerintah yang tersisa dari Yingluck Shinawatra, yang sudah dicopot dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Thailand.

“Kami masih akan terus berjuang, kami belum pernah menang sama sekali,” kata Suthep Thaugsuban pemimpin demonstran di hadapan para pendukungnya. ”Pengumuman darurat militer tidak berpengaruh sama sekali, tidak menjadi kendala untuk perlawanan kami,” lanjut Suthep, seperti dikutip Straites Times.

Usai dicopot, Yingluck digantikan Perdana Menteri sementara, Niwatturong Boonsongpaisan, seorang taipan komunikasi yang dikenal sebagai orang-nya keluarga Shinawatra.

Demonstran menyerukan kepada majelis tinggi parlemen untuk memecat Niwattumrong dan menunjuk pemimpin baru Thailand. “Kami akan meraih kemenangan ketika kita benar-benar menghancurkan rezim Thaksin,” imbuh Suthep.

Sehari usai pengumuman darurat militer, para tentara bersenjata Thailand pada Rabu (21/5/2014), terus berpatroli di wilayah Bangkok. Sementara itu, Perdana Menteri sementara Thailand Niwatthamrong Boonsongphaisan, mendukung penerapan darurat militer.

Menurutnya, pemerintah telah menulis surat kepada Komisi Pemilihan Thailand untuk mengusulkan tanggal baru pemilu di negara itu.”Dan berharap untuk menyerahkan dekrit kerajaan pada minggu depan kepada Raja untuk mendukung pemilu nasional yang baru,” katanya. Pemilu rencananya digelar 3 Agustus 2014, dan penerapan status darurat akan berlangsung hingga pemilu digelar. (Baca: Thailand Darurat Militer, Indonesia Sangat Prihatin)