Krisis berlarut-larut, tekanan memuncak untuk senat Thailand
A
A
A
Sindonews.com – Senat Thailand dikabarkan akan mengadakan pertemuan pada Selasa (13/5/2014), untuk membahas krisis yang tak kunjung usia di negara mereka. Hal ini dilakukan paska tekanan yang kuat dari para demonstran agar Senat segera menemukan solusi yang tepat untuk mengakhiri krisis.
Tekanan semakin memuncak ketika pihak militer Thailand menolak untuk ikut camput dalam krisis yang terjadi di negara mereka, dan tekanan kuat datang dari massa Kaus Kuning yang memintan Senat untuk membersihkan pemerintahan dari sisa-sisa rezim Yingluck.
"Kami akan tinggal di sini (gedung parlemen) sampai kita mendapatkan solusi dari Senat tentang cara untuk mengakhiri krisis di negara kami," ungkap pemimpin Kaus Kuning, Suthep Thaugsuban, seperti dilansir Reuters.
Krisis yang berlarut-larut di negeri Gajah Putih itu membuat beberapa pihak khawatir bila dibiarkan terlalu lama tanpa adanya penyelesaikan yang kongkrit makan tidak mustahil akan ada perang saudara di Thailand.
Massa Kaus Kuning menyatakan dengan tegas, mereka akan membersikan pemerintahan dari sisa-sisa rezim Yingluck, termasuk menurukan Perdana Menteri Interim mereka. Aksi ini kemungkinan akan mendapat perlawanan dari loyalis Yingluck, yang siap melawan bila dibutuhkan.
Tekanan semakin memuncak ketika pihak militer Thailand menolak untuk ikut camput dalam krisis yang terjadi di negara mereka, dan tekanan kuat datang dari massa Kaus Kuning yang memintan Senat untuk membersihkan pemerintahan dari sisa-sisa rezim Yingluck.
"Kami akan tinggal di sini (gedung parlemen) sampai kita mendapatkan solusi dari Senat tentang cara untuk mengakhiri krisis di negara kami," ungkap pemimpin Kaus Kuning, Suthep Thaugsuban, seperti dilansir Reuters.
Krisis yang berlarut-larut di negeri Gajah Putih itu membuat beberapa pihak khawatir bila dibiarkan terlalu lama tanpa adanya penyelesaikan yang kongkrit makan tidak mustahil akan ada perang saudara di Thailand.
Massa Kaus Kuning menyatakan dengan tegas, mereka akan membersikan pemerintahan dari sisa-sisa rezim Yingluck, termasuk menurukan Perdana Menteri Interim mereka. Aksi ini kemungkinan akan mendapat perlawanan dari loyalis Yingluck, yang siap melawan bila dibutuhkan.
(esn)