Saudi bongkar sel teroris terbesar al-Qaeda
A
A
A
Sindonews.com – Arab Saudi mengklaim telah membongkar sel atau jaringan organisasi teroris terbesar dari al-Qaeda. Sel teroris itu terkait dengan kelompok-kelompok ekstremis di Suriah dan Yaman yang merencanakan serangan terhadap fasilitas pemerintah dan kepentingan asing.
Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan, 62 orang ditangkap. Di mana, tiga di antaranya merupakan warga asing dari Palestina, Yaman dan Pakistan. Selain itu, sebanyak 44 orang yang terkait dengan jaringan al-Qaeda masih diburu dan identitasnya telah diserahkan ke polisi internasional atau Interpol.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi, Mayor Jenderal Mansour al-Turki mengatakan, jaringan itu telah menjalin kontak dengan kelompok negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. ”Kelompok ini telah menargetkan fasilitas pemerintah dan kepentingan asing. Mereka juga telah merencanakan pembunuhan besar-besaran,” katanya, seperti dilansir Reuters, Rabu (7/5/2014).
Terbongkarnya jaringan teroris itu berkat pelacakan dari kegiatan mereka di situs media sosial yang mencurigakan. Al-Turki mengatakan, jaringan itu sudah merencanakan untuk melakukan operasi penyelundupan para militan garis keras ke Yaman.
Pada bulan lalu, polisi Saudi juga menangkap dua wanita dari Jazan dari Qassim dan tiga warga Yaman. Mereka mencoba untuk menyeberang ke Yaman dan bergabung dengan kelompok al-Qaeda.
Dalam pengungkapan jaringan besar al-Qaeda itu, aparat kepolisian Saudi juga membongkar sebuah pabrik yang digunakan untuk membuat bahan peledak. Polisi juga menyita uang sekitar 1 juta riyal Saudi atau sekitar USD266.000.
Kementerian itu pada Maret 2014 telah menerbiatkan daftar organisasi teroris. Di mana, kelompok Ikhwanul Muslimin ikut dimasukkan di dalamnya. Selain itu juga ada kelompok al-Nusra, ISIS dan kelompok radikal lain yang berperang di Suriah dan Irak.
Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan, 62 orang ditangkap. Di mana, tiga di antaranya merupakan warga asing dari Palestina, Yaman dan Pakistan. Selain itu, sebanyak 44 orang yang terkait dengan jaringan al-Qaeda masih diburu dan identitasnya telah diserahkan ke polisi internasional atau Interpol.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi, Mayor Jenderal Mansour al-Turki mengatakan, jaringan itu telah menjalin kontak dengan kelompok negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. ”Kelompok ini telah menargetkan fasilitas pemerintah dan kepentingan asing. Mereka juga telah merencanakan pembunuhan besar-besaran,” katanya, seperti dilansir Reuters, Rabu (7/5/2014).
Terbongkarnya jaringan teroris itu berkat pelacakan dari kegiatan mereka di situs media sosial yang mencurigakan. Al-Turki mengatakan, jaringan itu sudah merencanakan untuk melakukan operasi penyelundupan para militan garis keras ke Yaman.
Pada bulan lalu, polisi Saudi juga menangkap dua wanita dari Jazan dari Qassim dan tiga warga Yaman. Mereka mencoba untuk menyeberang ke Yaman dan bergabung dengan kelompok al-Qaeda.
Dalam pengungkapan jaringan besar al-Qaeda itu, aparat kepolisian Saudi juga membongkar sebuah pabrik yang digunakan untuk membuat bahan peledak. Polisi juga menyita uang sekitar 1 juta riyal Saudi atau sekitar USD266.000.
Kementerian itu pada Maret 2014 telah menerbiatkan daftar organisasi teroris. Di mana, kelompok Ikhwanul Muslimin ikut dimasukkan di dalamnya. Selain itu juga ada kelompok al-Nusra, ISIS dan kelompok radikal lain yang berperang di Suriah dan Irak.
(mas)