Di akhir tur Asia, Obama peringatkan China
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengakhiri tur Asia pada Selasa (29/4/2014). Di akhir tur, ia melayangkan peringatan pada China, bahwa AS akan melawan penggunaan kekerasan untuk menyelesaikan sengketa teritorial antara China dan Filipina.
Obama juga menjanjikan dukungan militer yang ‘kuat’ bagi Filipina, bila sekutu AS itu terlibat pertikaian dengan China. Hal ini sesuai dengan perjanjian pertahanan bersama yang disepakati pada 1951 oleh kedua negara.
"Kesepakatan ini berarti kedua negara berjanji, memiliki tekad bersama untuk membela diri dari serangan bersenjata eksternal," tegas Obama, seperti dikutip dari Channel News Asia.
"Komitmen kami untuk membela Filipina sangat kuat. AS akan tetap memegang komitmen itu, karena sekutu tidak akan pernah berdiri sendiri," lanjutnya.
"Kami percaya, negara-negara dan masyarakat memiliki hak untuk hidup dalam keamanan dan perdamaian, untuk memiliki kedaulatan dan integritas teritorial dihormati," kata Obama.
"Kami percaya, hukum internasional harus ditegakan, kebebasan navigasi harus dijaga dan perdagangan tidak boleh terhambat. Kami percaya, perselisihan harus diselesaikan secara damai dan bukan dengan intimidasi atau paksaan," lanjutnya.
Hingga kini, Filipina terlibat dalam sengketa teritorial dengan China di wilayah Laut China Selatan. China telah mengklaim hampir semua wilayah di Laut China Selatan, yang diyakini mengandung deposit besar minyak dan gas.
Obama juga menjanjikan dukungan militer yang ‘kuat’ bagi Filipina, bila sekutu AS itu terlibat pertikaian dengan China. Hal ini sesuai dengan perjanjian pertahanan bersama yang disepakati pada 1951 oleh kedua negara.
"Kesepakatan ini berarti kedua negara berjanji, memiliki tekad bersama untuk membela diri dari serangan bersenjata eksternal," tegas Obama, seperti dikutip dari Channel News Asia.
"Komitmen kami untuk membela Filipina sangat kuat. AS akan tetap memegang komitmen itu, karena sekutu tidak akan pernah berdiri sendiri," lanjutnya.
"Kami percaya, negara-negara dan masyarakat memiliki hak untuk hidup dalam keamanan dan perdamaian, untuk memiliki kedaulatan dan integritas teritorial dihormati," kata Obama.
"Kami percaya, hukum internasional harus ditegakan, kebebasan navigasi harus dijaga dan perdagangan tidak boleh terhambat. Kami percaya, perselisihan harus diselesaikan secara damai dan bukan dengan intimidasi atau paksaan," lanjutnya.
Hingga kini, Filipina terlibat dalam sengketa teritorial dengan China di wilayah Laut China Selatan. China telah mengklaim hampir semua wilayah di Laut China Selatan, yang diyakini mengandung deposit besar minyak dan gas.
(esn)