Sinyal bahaya kapal Korsel dikirim bocah misterius

Selasa, 22 April 2014 - 15:53 WIB
Sinyal bahaya kapal...
Sinyal bahaya kapal Korsel dikirim bocah misterius
A A A
Sindonews.com - Orang pertama yang membunyikan alarm marabahaya yang dialami kapal feri Sewol di Korea Selatan, ternyata seorang anak kecil. Anak itu dengan suara gemetar menghubungi petugas pemadam kebakaran, tiga menit setelah kapal oleng.

Telepon dari bocah itu kemudian disambungkan ke penjaga pantai. Seorang pejabat mengatakan, suara bocah itu terdengar panik.

”Selamatkan kami! Kami berada di kapal dan saya pikir (kapal) ini akan tenggelam,” tulis kantor berita Yonhap,Selasa (22/4/2014) mengutip catatan percakapan bocah itu dengan petugas. Bocah misterius itu merupakan salah satu dari ratusan penumpang yang hilang.

Pejabat di stasiun pemadam kebakaran yang menerima telepon bocah kecil itu memintanya untuk memberikan teleponnya ke kapten kapal. Bocah itu bahkan bingung, dan mengira sebutan kapten adalah sebutan untuk guru.”Apakah maksud Anda, guru?,” jawab bocah itu kepada petugas.

Dari sinyal bahaya yang disampaikan bocah itulah, petugas penjaga pantai mengetahui menit-menit akhir kapal oleng dan akhirnya tenggelam. Kapal feri Sewol membawa 476 orang, di mana 339 di antaranya adalah para pelajar yang melakukan perjalanan wisata ke pulau Jeju. HIngga kini sudah 104 orang ditemukan tewas.

Sementara itu, salah satu anggota awak yang ditangkap mengatakan, para awak kapal sejatinya telah mencoba untuk meluncurkan sekoci penyelamat. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan karena kondisi kapal sudah miring.

Sejumlah laporan media setempat juga mengklaim awak kapal sudah mencoba untuk menghubungi petugas, sekitar setengah jam setelah kapal feri oleng. Namun, dari telepon awak kapal itu tidak ada instruksi apa pun dari petugas.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye mengatakan tindakan kapten dan beberapa anggota awak kapal feri yang tenggelam itu tidak termaafkan. Dia menyamakan tindakan itu seperti halnya pembunuhan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6465 seconds (0.1#10.140)