Sudah 9 orang tewas dalam tragedi kapal Korsel
A
A
A
Sindonews.com – Jumlah korban tewas dalam tragedi kapal tenggelam di Korea Selatan (Korsel) kemarin, terus bertambah. Hingga Kamis (17/4/2014) sebanyak sembilan penumpang kapal ditemukan tewas.
Tim penyelamat masih mencari ratusan penumpang lainnya yang masih dinyatakan hilang. Kapal feri yang mengangkut 475 penumpang dan awak itu terbalik dan tenggalam di lepas pantai selatan Korsel.
Sudah 24 jam upaya penyelamatan, namun masih ada ratusan penumpang yang nasibnya belum diketahui. “Kami melakukan pencarian di bawah air laut lima kali sejak tengah malam sampai pagi, tapi arus yang kuat dan kondisi air yang keruh menjadi hambatan besar,” kata Menteri Keamanan Umum Korsel, Kang Byung-kyu, seperti dikutip Reuters.
Belum ada penjelasan resmi atas penyebab tenggelamnya kapal itu. Namun, Pemerintah Korsel sudah resmi melakukan penyelidikan. Kapal feri seberat ribuan ton itu merupakan kapal buatan Jepang 20 tahun yang lalu.
Stasiun televisi YTN, mengutip seorang penyidik, mengatakan, kapal itu oleng terhempas angina, karena beban yang menumpuk di dek telah bergeser dan mempengaruhi keseimbangan kapal.
Tim penyelamat masih mencari ratusan penumpang lainnya yang masih dinyatakan hilang. Kapal feri yang mengangkut 475 penumpang dan awak itu terbalik dan tenggalam di lepas pantai selatan Korsel.
Sudah 24 jam upaya penyelamatan, namun masih ada ratusan penumpang yang nasibnya belum diketahui. “Kami melakukan pencarian di bawah air laut lima kali sejak tengah malam sampai pagi, tapi arus yang kuat dan kondisi air yang keruh menjadi hambatan besar,” kata Menteri Keamanan Umum Korsel, Kang Byung-kyu, seperti dikutip Reuters.
Belum ada penjelasan resmi atas penyebab tenggelamnya kapal itu. Namun, Pemerintah Korsel sudah resmi melakukan penyelidikan. Kapal feri seberat ribuan ton itu merupakan kapal buatan Jepang 20 tahun yang lalu.
Stasiun televisi YTN, mengutip seorang penyidik, mengatakan, kapal itu oleng terhempas angina, karena beban yang menumpuk di dek telah bergeser dan mempengaruhi keseimbangan kapal.
(mas)