NATO: Insiden di Ukraina timur makin panaskan situasi
A
A
A
Sindonews.com – Pemimpin NATO menyuarakan keprihatinan pada Minggu (13/4/2014), atas insiden tebaru di Ukraina timur, yang dilakukan kelompok bersenjata yang mendukung demosntran pro–Rusia.
Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen mengatakan, insiden terbaru tersebut akan semakin memanaskan situasi, dan menanggap bahwa Rusia ada di balik insiden tersebut.
Menurutnya, setiap kali militer Rusia melakukan gangguan di Ukraina timur, maka akan ada konsekuensi lebih lanjut yang akan diterima oleh Rusia.
"Saya sangat prihatin tentang ketegangan yang semakin meninggi di timur Ukraina. Kami melihat kampanye kekerasan oleh separatis pro–Rusia, yang bertujuan untuk mengguncang Ukraina sebagai negara berdaulat." ungkap Rasmussen, seperti dilansir Reuters.
Rasmussen mengatakan, penampilan kelompok bersenjata di Ukraina timur mirip dengan pasukan Rusia dengan seragam identik tanpa lencana, seperti yang sebelumnya dikenakan oleh tentara Rusia ketika Rusia melakukan pencaplokan di Crimea.
"Setiap gangguan militer Rusia lebih lanjut, di bawah setiap dalih, hanya akan memperdalam isolasi internasional terhadap Rusia," tegas Rasmussen.
Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen mengatakan, insiden terbaru tersebut akan semakin memanaskan situasi, dan menanggap bahwa Rusia ada di balik insiden tersebut.
Menurutnya, setiap kali militer Rusia melakukan gangguan di Ukraina timur, maka akan ada konsekuensi lebih lanjut yang akan diterima oleh Rusia.
"Saya sangat prihatin tentang ketegangan yang semakin meninggi di timur Ukraina. Kami melihat kampanye kekerasan oleh separatis pro–Rusia, yang bertujuan untuk mengguncang Ukraina sebagai negara berdaulat." ungkap Rasmussen, seperti dilansir Reuters.
Rasmussen mengatakan, penampilan kelompok bersenjata di Ukraina timur mirip dengan pasukan Rusia dengan seragam identik tanpa lencana, seperti yang sebelumnya dikenakan oleh tentara Rusia ketika Rusia melakukan pencaplokan di Crimea.
"Setiap gangguan militer Rusia lebih lanjut, di bawah setiap dalih, hanya akan memperdalam isolasi internasional terhadap Rusia," tegas Rasmussen.
(esn)