Dua pekerja PBB ditembak di Somalia
A
A
A
Sindonews.com – Dua warga asing yang bekerja untuk PBB, ditembak saat berada di bandara lokal kota Galkayo, Somalia tengah, Senin (7/4/2014). Menurut saksi dan kepolisian setempat, penembak adalah seorang pria yang menggunakan seragam polisi.
Salah satu dari pekerja PBB tersebut tewas di tempat dan satu orang lainnya segera dilarikan ke rumah sakit.
"Penembak ini sekarang dalam tahanan dan sedang diselidiki. Salah satu orang kulit putih tewas di tempat sementara yang lain dilarikan ke rumah sakit di mana ia sebelumnya dinyatakan tewas," ungkap Mohamed Ali, seorang petugas polisi setempat, seperti dilanisr Xinhua.
Utusan PBB untuk Somalia, Niclos Kay mengutuk pembunuhan personel United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) sebagai pembunuhan brutal. Kay mengatakan, keduanya adalah konsultan internasional di Galkayo untuk mendukung upaya UNODC di wilayah tersebut.
"Rekan-rekan PBB kami bekerja untuk mendukung aspirasi rakyat Somalia, untuk masa depan yang damai dan stabil. Tidak akan ada pembenaran untuk sebuah serangan yang tak berperasaan," ungkap Kay.
Kay meminta pemerintah daerah untuk melakukan investigasi penuh dan segera membawa para pelaku ke pengadilan tanpa penundaan. Kay menegaskan kembali komitmen PBB untuk melanjutkan dukungan kepada Somalia.
Salah satu dari pekerja PBB tersebut tewas di tempat dan satu orang lainnya segera dilarikan ke rumah sakit.
"Penembak ini sekarang dalam tahanan dan sedang diselidiki. Salah satu orang kulit putih tewas di tempat sementara yang lain dilarikan ke rumah sakit di mana ia sebelumnya dinyatakan tewas," ungkap Mohamed Ali, seorang petugas polisi setempat, seperti dilanisr Xinhua.
Utusan PBB untuk Somalia, Niclos Kay mengutuk pembunuhan personel United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) sebagai pembunuhan brutal. Kay mengatakan, keduanya adalah konsultan internasional di Galkayo untuk mendukung upaya UNODC di wilayah tersebut.
"Rekan-rekan PBB kami bekerja untuk mendukung aspirasi rakyat Somalia, untuk masa depan yang damai dan stabil. Tidak akan ada pembenaran untuk sebuah serangan yang tak berperasaan," ungkap Kay.
Kay meminta pemerintah daerah untuk melakukan investigasi penuh dan segera membawa para pelaku ke pengadilan tanpa penundaan. Kay menegaskan kembali komitmen PBB untuk melanjutkan dukungan kepada Somalia.
(esn)