Menhan Perancis: Operasi militer di CAR diperpanjang
A
A
A
Sindonews.com – Operasi militer Perancis di Republik Afrika Tengah (CAR) akan berlangsung lebih lama dari yang direncanakan semula. Pasalnya, situasi di negara itu lebih buruk daripada yang diantisipasi sebelumnya.
"Saya pikir itu (operasi militer) akan lebih lama dari yang diharapkan. Sebab, tingkat kebencian dan kekerasan lebih tinggi daripada yang kita bayangkan," kata Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, Sabtu (15/2/2014), seperti dikutip dari Reuters.
Menurutnya, tak bisa dipastikan hingga kapan operasi militer itu akan berlangsung. "Sebuah operasi militer tidak ditetapkan sebagai jarum jam, kita harus beradaptasi," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Perancis telah mengatakan, bahwa mereka akan mengirim 400 tentara tambahan untuk membantu memerangi krisis di negara Afrika tersebut.
Sementara Sekjen PBB, Ban Ki-moon, meminta percepatan bantuan internasional yang kuat untuk menghentikan kekerasan sektarian di CAR, yang bisa berubah menjadi sebuah genosida.
"Saya pikir itu (operasi militer) akan lebih lama dari yang diharapkan. Sebab, tingkat kebencian dan kekerasan lebih tinggi daripada yang kita bayangkan," kata Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, Sabtu (15/2/2014), seperti dikutip dari Reuters.
Menurutnya, tak bisa dipastikan hingga kapan operasi militer itu akan berlangsung. "Sebuah operasi militer tidak ditetapkan sebagai jarum jam, kita harus beradaptasi," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Perancis telah mengatakan, bahwa mereka akan mengirim 400 tentara tambahan untuk membantu memerangi krisis di negara Afrika tersebut.
Sementara Sekjen PBB, Ban Ki-moon, meminta percepatan bantuan internasional yang kuat untuk menghentikan kekerasan sektarian di CAR, yang bisa berubah menjadi sebuah genosida.
(esn)