Polisi & demonstran Bahrain terlibat bentrokan
A
A
A
Sindonews.com – Polisi Bahrain menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang berdemo setelah pemakaman seorang pemuda yang meninggal dalam tahanan, Minggu (26/1/2014). Pengunjuk rasa juga dilaporkan melemparkan batu ke arah aparat keamanan.
Kekerasan pada akhir pekan ini terjadi setelah kematian Fadhel Abbas (20). Polisi mengatakan, Abbas ditahan pada 8 Januari karena dicurigai penyelundupan senjata dan bahan peledak. Ia meninggal pada Sabtu (25/1/2014) malam.
Menurut pernyataan polisi, Abbas ditembak di dalam mobil ketika mencoba untuk lari dari kejaran polisi yang mencoba untuk menangkapnya. Orang lain yang berada dalam kendaraan itu, saat ini mendekam di dalam tahanan polisi.
Seperti dilaporkan Reuters, ratusan orang menghadiri pemakamannya Abbas di Desa Diraz. Setelah pemakaman, pengunjuk rasa memblokir jalan dan membakar puing-puing di jalan-jalan, sementara pasukan keamanan berusaha untuk memecah kerumunan.
Partai oposisi utama di Bahrain, Wefaq, mengatakan, keluarga Abbas dilarang untuk mengunjunginya di rumah sakit. Namun, laporan ini dibantah oleh Pemerintah Bahrain.
Kekerasan pada akhir pekan ini terjadi setelah kematian Fadhel Abbas (20). Polisi mengatakan, Abbas ditahan pada 8 Januari karena dicurigai penyelundupan senjata dan bahan peledak. Ia meninggal pada Sabtu (25/1/2014) malam.
Menurut pernyataan polisi, Abbas ditembak di dalam mobil ketika mencoba untuk lari dari kejaran polisi yang mencoba untuk menangkapnya. Orang lain yang berada dalam kendaraan itu, saat ini mendekam di dalam tahanan polisi.
Seperti dilaporkan Reuters, ratusan orang menghadiri pemakamannya Abbas di Desa Diraz. Setelah pemakaman, pengunjuk rasa memblokir jalan dan membakar puing-puing di jalan-jalan, sementara pasukan keamanan berusaha untuk memecah kerumunan.
Partai oposisi utama di Bahrain, Wefaq, mengatakan, keluarga Abbas dilarang untuk mengunjunginya di rumah sakit. Namun, laporan ini dibantah oleh Pemerintah Bahrain.
(esn)