MK Thailand setuju pemilu, situasi Bangkok kian genting
A
A
A
Sindonews.com - Mahkamah Konstitusi (MK) Thailand, pada Kamis (23/1/2014) memutuskan setuju dengan rencana pemilu dini pada 2 Februari 2014. Putusan MK Thailand itu semakin membuat situasi politik di Bangkok semakin memanas.
”Sekitar pukul 13.00 (waktu Thailand) hari ini, MK akan memutuskan menerima kasus ini (penetapan pemilu dini),” kata Sekretaris Jenderal MK Thailand, Chaowana Trimas, seperti dikutip Reuters.
Kubu oposisi anti-Perdana Menteri Yingluck Shinawatra tetap menolak opsi pemilu dini sebelum dibentuk “Dewan Rakyat” yang akan mengawasi pemilu dari aksi kecurangan.
Keputusan MK yang memihak Komisi Pemilu Thailand untuk menetapkan pemilu dini 2 Februari 2014 mendatang membuat situasi Bangkok semakin tidak menentu.
Kemarin, atau di awal penetapan status darurat di Thailand, pemimpin demonstran “Kaus Merah” atau kelompok pro-Yingluck, Kwanchai Praipana ditembak orang tidak dikenal. Insiden itu terjadi, setelah dia mengeluarkan ancaman perlawanan dari kubu “Kaus Merah” terhadap militer Thailand jika sampai melakukan kudeta terhadap pemerintahan Yingluck.
Kondisi politik Thailand yang tidak menentu itu memicu keprihatinan dari berbagai negara, seperti AS dan China. China telah meminta agar Thailand mengembalikan stabilitas dan ketertiban secepat mungkin. Sedangkan Pemerintah Indonesia telah meminta warga Indonesia yang ada di Bangkok untuk menghindari titik-titik demonstrasi.
”Sekitar pukul 13.00 (waktu Thailand) hari ini, MK akan memutuskan menerima kasus ini (penetapan pemilu dini),” kata Sekretaris Jenderal MK Thailand, Chaowana Trimas, seperti dikutip Reuters.
Kubu oposisi anti-Perdana Menteri Yingluck Shinawatra tetap menolak opsi pemilu dini sebelum dibentuk “Dewan Rakyat” yang akan mengawasi pemilu dari aksi kecurangan.
Keputusan MK yang memihak Komisi Pemilu Thailand untuk menetapkan pemilu dini 2 Februari 2014 mendatang membuat situasi Bangkok semakin tidak menentu.
Kemarin, atau di awal penetapan status darurat di Thailand, pemimpin demonstran “Kaus Merah” atau kelompok pro-Yingluck, Kwanchai Praipana ditembak orang tidak dikenal. Insiden itu terjadi, setelah dia mengeluarkan ancaman perlawanan dari kubu “Kaus Merah” terhadap militer Thailand jika sampai melakukan kudeta terhadap pemerintahan Yingluck.
Kondisi politik Thailand yang tidak menentu itu memicu keprihatinan dari berbagai negara, seperti AS dan China. China telah meminta agar Thailand mengembalikan stabilitas dan ketertiban secepat mungkin. Sedangkan Pemerintah Indonesia telah meminta warga Indonesia yang ada di Bangkok untuk menghindari titik-titik demonstrasi.
(mas)