Iran: Sanksi baru AS tidak konstruktif
A
A
A
Sindonews.com – Sanksi baru Amerika Serikat (AS) yang menargetkan entitas yang tidak berkaitan dengan kegiatan nuklir Iran adalah "tidak konstruktif". Demikian ditegaskan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzieh Afkham, Jumat (13/12/2013).
"Tindakan seperti itu tidak konstruktif dan tidak sejalan dengan kesepakatan Jenewa," tandas Afkham, seperti dikutip dari kantor berita IRNA. Sebelumnya, selusin perusahaan AS telah menyatakan menolak mencabut sanksi atau embargo terhadap Teheran.
"Beberapa kelompok, baik di dalam maupun di luar pemerintah AS ingin membunuh kesepakatan Jenewa," kata Afkham. Ia menambahkan, bahwa kelompok-kelompok ini keliru kalau mengira bahwa sanksi akan menjadi solusi final terhadap masalah nuklir Iran.
"Kami sarankan AS untuk memiliki sikap tegas dan tidak akan terintimidasi oleh garis keras yang menentang perundingan Jenewa," katanya. “Pemerintah AS sepenuhnya bertanggung jawab atas dampak dari tindakan-tindakan tidak sehat seperti itu,” tambahnya.
Imbas dari tindakan ini, negosiator nuklir Iran telah menghentikan pembicaraan nuklir yang berlangsung di Wina, dan memilih kembali ke Teheran guna berkonsultasi. ”Para juru runding Iran menghentikan pembicaraan dengan P5 +1 untuk konsultasi di Teheran,” tulis kantor berita Iran, IRNA, mengutip pernyataan seorang negosiator Iran.
"Tindakan seperti itu tidak konstruktif dan tidak sejalan dengan kesepakatan Jenewa," tandas Afkham, seperti dikutip dari kantor berita IRNA. Sebelumnya, selusin perusahaan AS telah menyatakan menolak mencabut sanksi atau embargo terhadap Teheran.
"Beberapa kelompok, baik di dalam maupun di luar pemerintah AS ingin membunuh kesepakatan Jenewa," kata Afkham. Ia menambahkan, bahwa kelompok-kelompok ini keliru kalau mengira bahwa sanksi akan menjadi solusi final terhadap masalah nuklir Iran.
"Kami sarankan AS untuk memiliki sikap tegas dan tidak akan terintimidasi oleh garis keras yang menentang perundingan Jenewa," katanya. “Pemerintah AS sepenuhnya bertanggung jawab atas dampak dari tindakan-tindakan tidak sehat seperti itu,” tambahnya.
Imbas dari tindakan ini, negosiator nuklir Iran telah menghentikan pembicaraan nuklir yang berlangsung di Wina, dan memilih kembali ke Teheran guna berkonsultasi. ”Para juru runding Iran menghentikan pembicaraan dengan P5 +1 untuk konsultasi di Teheran,” tulis kantor berita Iran, IRNA, mengutip pernyataan seorang negosiator Iran.
(esn)