Jadi sejarah dunia, prosesi pemakaman Mandela diulang 3 hari

Rabu, 11 Desember 2013 - 10:52 WIB
Jadi sejarah dunia,...
Jadi sejarah dunia, prosesi pemakaman Mandela diulang 3 hari
A A A
Sindonews.com – Jenazah pahlawan anti-apartheid Afrika Selatan, Nelson Mandela resmi dikebumikan Minggu (15/12/2013) nanti. Namun, prosesi pemakamannya akan diulang-ulang sampai tiga hari, karena menjadi sejarah dunia.

Hari ini (11/12/2013), iring-iringan para pengantar jenazah Mandela dimulai. Rombongan itu, akan melewati rumah Bapak Bangsa Afrika, Paul Kruger, sebanyak satu kali.

Paul adalah pemimpin gerakan perlawanan terhadap pemerintahan Inggris di Afrika pada tahun 1880, jauh sebelum perlawanan disuarakan Mandela. Gerakan perlawanan Paul itulah yang mengilhami bangsa Afrika di bawah komando Mandela untuk menentang rezim Apartheid.

Selain itu, rombongan pengantar jenazah Mandela juga akan melewati penjara pusat, di mana Mandela dipenjarakan tahun 1962 dengan tuduhan menghasut. Selanjutnya, rombongan tersebut juga akan melewati Palace of Justice, sebuah pengadilan yang menentukan nasib Mandela pada tahun 1963-1964.

Prosesi pemakaman yang akan diulang selama tiga hari itu, berakhir setiap kalinya di Union Buildings, pusat pemerintahan di mana presiden-presiden sebelumnya telah menandatangani aspek dari sistem apartheid menjadi undang-undang.

Masyarakat akan diizinkan untuk melihat peti mati Mandela setiap sore selama tiga hari, sebelum jenazah Mandela dibawa ke Qunu. Di kampung masa kecilnya itu, jenazah Mandela dimakamkan pada Minggu nanti.

Kemarin, sejumlah tokoh dunia menghadiri acara penghormatan untuk Mandela di Soweto, Johannesburg. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang menjadi salah orator untuk menghormati Mandela disambut riuh ribuan rakyat Afrika.

”Sulit untuk memuji siapa pun, sulit untuk melakukan seperti tokoh raksasa sejarah ini, yang mengubah sebuah bangsa menuju keadilan,” kata Obama, seperti dikutip Reuters, Selasa (11/12/2013).

Namun, pemandangan berubah ketika Presiden Afsel, Jacob Zuma sesumbar akan menjadi penerus Mandela. Bukannya dipuji, dia justru dicemooh rakyat Afsel yang ikut hadir dalam acara penghormatan untuk Mandela itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7164 seconds (0.1#10.140)