Thailand akan bantu penyelidikan PBB soal perdagangan manusia
A
A
A
Sindonews.com – Thailand akan membantu penyelidikan PBB dan Amerika Serikat (AS) soal temuan adanya perdagangan manusia yang menimpa para pengungsi Rohingya di Thailand. Demikian ditegaskan Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, Sabtu (6/12/2013).
Ketika ditanya reaksinya soal temuan perdagangan manusia itu, Yingluck menolak mengomentarinya. "Saya tidak bisa mengomentari masalah Rohingya dan berreaksi, karena ini adalah tanggung jawab Kementerian Luar Negeri untuk menangani," katanya dalam komentar untuk Reuters yang disampaikan melalui ajudan.
"Kementerian akan bekerja sama dengan AS dan PBB untuk membantu penyelidikan yang mereka butuhkan," lanjut pernyataan itu.
Satu hari sebelumnya, AS dan PBB mengaku akan menyelidiki laporan tersebut. Laporan itu mengungkapkan kebijakan rahasia untuk menghilangkan pengungsi Rohingya dari pusat-pusat penahanan imigrasi Thailand dan mengantarkan mereka ke sindikat perdagangan manusia yang menunggu di laut.
Selama ini, puluhan hingga ratusan ribu muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar, setelah meletusnya bentrokan etnis antara kaum Budha dan Muslim di Myanmar. Banyak dari mereka yang kabus ke Thailand dengan menggunakan perahu.
Ketika ditanya reaksinya soal temuan perdagangan manusia itu, Yingluck menolak mengomentarinya. "Saya tidak bisa mengomentari masalah Rohingya dan berreaksi, karena ini adalah tanggung jawab Kementerian Luar Negeri untuk menangani," katanya dalam komentar untuk Reuters yang disampaikan melalui ajudan.
"Kementerian akan bekerja sama dengan AS dan PBB untuk membantu penyelidikan yang mereka butuhkan," lanjut pernyataan itu.
Satu hari sebelumnya, AS dan PBB mengaku akan menyelidiki laporan tersebut. Laporan itu mengungkapkan kebijakan rahasia untuk menghilangkan pengungsi Rohingya dari pusat-pusat penahanan imigrasi Thailand dan mengantarkan mereka ke sindikat perdagangan manusia yang menunggu di laut.
Selama ini, puluhan hingga ratusan ribu muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar, setelah meletusnya bentrokan etnis antara kaum Budha dan Muslim di Myanmar. Banyak dari mereka yang kabus ke Thailand dengan menggunakan perahu.
(esn)