Pemberontak Mali akhiri gencatan senjata
A
A
A
Sindonews.com – Kelompok separatis Mali, MNLA Tuareg, pada Jumat (29/11/2013), mengaku mengakhiri gencatan senjata yang disepakati dengan pemerintah pada Juni silam dan akan kembali mengangkat senjata. Sikap ini diambil MNLA, menyusul kekerasan di utara Kota Kidal.
"Sayap politik dan militer dari Azawad (MNLA, MAA, dan HCUA) menyatakan pencabutan gencatan senjata dengan pemerintah pusat di Bamako," kata sebuah pernyataan yang dilontarkan oleh Attaye Ag Mohamed, salah satu pendiri MNLA.
"Semua posisi militer kita dalam kondisi siaga," lanjutnya, seperti dikutip dari Reuters. Ia meminta masyarakat internasional untuk menyaksikan, bahwa pemerintah yang harus disalahkan untuk tindakan permusuhan pada Kamis (28/11/2013).
Deklarasi ini diikuti oleh serangkaian insiden, termasuk bentrokan pada Kamis antara pasukan Mali dan pengunjuk rasa yang melemparkan batu ke arah aparat. Pengunjuk rasa juga memblokir kunjungan Perdana Menteri ke kubu pemberontak di utara Kidal.
"Sayap politik dan militer dari Azawad (MNLA, MAA, dan HCUA) menyatakan pencabutan gencatan senjata dengan pemerintah pusat di Bamako," kata sebuah pernyataan yang dilontarkan oleh Attaye Ag Mohamed, salah satu pendiri MNLA.
"Semua posisi militer kita dalam kondisi siaga," lanjutnya, seperti dikutip dari Reuters. Ia meminta masyarakat internasional untuk menyaksikan, bahwa pemerintah yang harus disalahkan untuk tindakan permusuhan pada Kamis (28/11/2013).
Deklarasi ini diikuti oleh serangkaian insiden, termasuk bentrokan pada Kamis antara pasukan Mali dan pengunjuk rasa yang melemparkan batu ke arah aparat. Pengunjuk rasa juga memblokir kunjungan Perdana Menteri ke kubu pemberontak di utara Kidal.
(esn)