Komandan milisi Irak terbunuh di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Komandan milisi Irak pro pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad tewas dan jasadnya telah tiba di Provinsi Negef, Irak, Kamis (14/11/2013), seperti dilansir Al Arabiya. Jumat (15/11/2013).
Komisi Revolusi Umum Suriah (SRGC) mengatakan, Abbas Hussein Ridha, seorang komandan lapangan Abou el- Fadl Abbas telah tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan pemberontak di luar Damaskus. Selain Ridha, beberapa tentara Iran dan 20 pejuang rezim Suriah ditawan oleh para pemberontak Suriah setelah terlibat pertempuran.
Brigade Abou el-Fadhl Abbas merupakan salah satu dari beberapa milisi asing yang berjuang bersama tentara Suriah dan diyakini telah terlibat dalam perang sipil Suriah sejak 2012 lalu.
Selain kelompok itu ada juga, Hizbullah milisi dari Libanon yang berjuang bersama tentara Suriah. Tidak diketahui, sejak kapan kelompok tersebut ambil bagian dalam perang Suriah, tapi pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan bahwa Hizbullah akan tetap berada di Suriah selama Assad menginginkanya.
"Selama ini alasan (untuk berperang di Suriah) tetap, kehadiran kami akan tetap ada (di Suriah),” kata Nasrallah.
"Para pejuang kami hadir di tanah Suriah untuk menghadapi semua bahaya dari pasukan internasional, regional dan serangan takfiri terhadap negara ini,” ujar Nasrallah. Pasukan internasional yang dia maksud, mengacu kepada gerilyawan asing yang berperang di Suriah.
Perang sipil di Suriah yang memasuki tahun ketiga, telah meluas menjadi konflik sektarian antara kaum Sunni dan kaum Syiah. Di mana, para militan kaum Sunni mendukung kelompok oposisi atau pemberontak, sedangkan militan Syiah mendukung Assad.
Komisi Revolusi Umum Suriah (SRGC) mengatakan, Abbas Hussein Ridha, seorang komandan lapangan Abou el- Fadl Abbas telah tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan pemberontak di luar Damaskus. Selain Ridha, beberapa tentara Iran dan 20 pejuang rezim Suriah ditawan oleh para pemberontak Suriah setelah terlibat pertempuran.
Brigade Abou el-Fadhl Abbas merupakan salah satu dari beberapa milisi asing yang berjuang bersama tentara Suriah dan diyakini telah terlibat dalam perang sipil Suriah sejak 2012 lalu.
Selain kelompok itu ada juga, Hizbullah milisi dari Libanon yang berjuang bersama tentara Suriah. Tidak diketahui, sejak kapan kelompok tersebut ambil bagian dalam perang Suriah, tapi pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan bahwa Hizbullah akan tetap berada di Suriah selama Assad menginginkanya.
"Selama ini alasan (untuk berperang di Suriah) tetap, kehadiran kami akan tetap ada (di Suriah),” kata Nasrallah.
"Para pejuang kami hadir di tanah Suriah untuk menghadapi semua bahaya dari pasukan internasional, regional dan serangan takfiri terhadap negara ini,” ujar Nasrallah. Pasukan internasional yang dia maksud, mengacu kepada gerilyawan asing yang berperang di Suriah.
Perang sipil di Suriah yang memasuki tahun ketiga, telah meluas menjadi konflik sektarian antara kaum Sunni dan kaum Syiah. Di mana, para militan kaum Sunni mendukung kelompok oposisi atau pemberontak, sedangkan militan Syiah mendukung Assad.
(esn)