Bentrok dengan polisi Arab Saudi, 3 imigran Ethiopia tewas
Selasa, 12 November 2013 - 20:44 WIB

Bentrok dengan polisi Arab Saudi, 3 imigran Ethiopia tewas
A
A
A
Sindonews.com - Bentrok antara polisi Arab Saudi dengan migran Ethiopia yang sedang menunggu proses pemulangan ke Ethiopia tak terelakan dan menewaskan sedikitnya tiga warga Ethiopia, Selasa (12/11/2013). Seperti diketahui, April lalu Pemerintah Arab Saudi memberikan waktu selama tujuh bulan bagi imigran ilegal untuk melegalkan status hukum mereka atau terpaksa meninggalkan negara tersebut.
"Tindakan membunuh warga sipil yang tak bersalah merupakan tindakan tak beralasan. Pemerintah Ethiopia mengutuk hal tersebut," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Dina Mufti.
Mufti mengatakan, Pemerintah Ethiopia telah menyerukan Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan penyelidikan atas kematian tiga warganya dan telah mengutus delegasi ke Arab Saudi untuk membantu proses pemulangan jasad korban tewas. "Kami juga telah meminta Arab Saudi untuk melakukan penyelidikan," imbuh Mufti.
Sebelumnya, Mufti mengatakan, Pemerintah Ethiopia akan memulangkan warganya yang tidak mendapatkan amnesti dan proses pemulangan akan dilakukan sesegera mungkin.
Setiap tahun banyak warga Ethiopia berangkat keluar negeri untuk mencari pekerjaan. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan yang menjadi pembantu rumah tangga di negara Timur Tengah. Menurut laporan Departemen Urusan Tenaga Kerja dan Sosial Ethiopia, tahun lalu, sebanyak 200 ribu perempuan meninggalkan Ethiopia untuk mencari pekerjaan. Negara dengan total penduduk mencapai 91 juta jiwa itu merupakan negara kedua termiskin di Afrika setelah Nigeria.
Menurut laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO), banyak warga Ethiopia yang bekerja di luar negeri sebagai pekerja rumah tangga mengalami perlakukan buruk, mereka mengalami penganiayaan fisik, upah rendah dan diskriminasi.
"Tindakan membunuh warga sipil yang tak bersalah merupakan tindakan tak beralasan. Pemerintah Ethiopia mengutuk hal tersebut," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Dina Mufti.
Mufti mengatakan, Pemerintah Ethiopia telah menyerukan Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan penyelidikan atas kematian tiga warganya dan telah mengutus delegasi ke Arab Saudi untuk membantu proses pemulangan jasad korban tewas. "Kami juga telah meminta Arab Saudi untuk melakukan penyelidikan," imbuh Mufti.
Sebelumnya, Mufti mengatakan, Pemerintah Ethiopia akan memulangkan warganya yang tidak mendapatkan amnesti dan proses pemulangan akan dilakukan sesegera mungkin.
Setiap tahun banyak warga Ethiopia berangkat keluar negeri untuk mencari pekerjaan. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan yang menjadi pembantu rumah tangga di negara Timur Tengah. Menurut laporan Departemen Urusan Tenaga Kerja dan Sosial Ethiopia, tahun lalu, sebanyak 200 ribu perempuan meninggalkan Ethiopia untuk mencari pekerjaan. Negara dengan total penduduk mencapai 91 juta jiwa itu merupakan negara kedua termiskin di Afrika setelah Nigeria.
Menurut laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO), banyak warga Ethiopia yang bekerja di luar negeri sebagai pekerja rumah tangga mengalami perlakukan buruk, mereka mengalami penganiayaan fisik, upah rendah dan diskriminasi.
(esn)