Rusia persilahkan pemberontak Suriah ikut konferensi perdamaian
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan, pemberontak Suriah dapat ambil bagian dalam pembicaraan damai dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, selama mereka tidak melindungi ekstrimis dan memiliki pemikiran seperti teroris.
"Negara barat harus membantu mendorong para pemberontak melakukan negosiasi dengan pemerintah Suriah untuk menyelesaikan konlik yang telah berjalan selama lebih dari dua setengah tahun," ungkap Lavrov, setelah menghadiri pertemuan dengan sejumlah pejabat Organisasi Kerjasama Islam di Moscow.
"Radikal dan jihadis memperkuat posisi mereka di Suriah," imbuh Lavrov. Namun, Lavrov meragukan kemampuan dunia Barat membujuk anggota oposisi untuk mengambil bagian dalam pembicaraan perdamaian tentatif yang digagas oleh Rusia dan Amerika Serikat. Rencananya, perundingan tersebut akan diselenggarakan pada pertengahan November.
Sebelumnya, Utusan PBB dan Liga Arab untuk perdamaian Suriah, Lakhdar Brahimi juga tidak meyakini dua hal, yakni perpecahan di antara pasukan pemberontak dan tanggal yang telah ditargetkan untuk menggelar konferensi perdamaian antara pemerintah dan oposisi Suriah. Sejuah ini, janji pemerintah Suriah untuk meninggalkan senjata kimia meningkatkan prospek untuk membuat rencana perundingan terus bergerak maju.
"Negara barat harus membantu mendorong para pemberontak melakukan negosiasi dengan pemerintah Suriah untuk menyelesaikan konlik yang telah berjalan selama lebih dari dua setengah tahun," ungkap Lavrov, setelah menghadiri pertemuan dengan sejumlah pejabat Organisasi Kerjasama Islam di Moscow.
"Radikal dan jihadis memperkuat posisi mereka di Suriah," imbuh Lavrov. Namun, Lavrov meragukan kemampuan dunia Barat membujuk anggota oposisi untuk mengambil bagian dalam pembicaraan perdamaian tentatif yang digagas oleh Rusia dan Amerika Serikat. Rencananya, perundingan tersebut akan diselenggarakan pada pertengahan November.
Sebelumnya, Utusan PBB dan Liga Arab untuk perdamaian Suriah, Lakhdar Brahimi juga tidak meyakini dua hal, yakni perpecahan di antara pasukan pemberontak dan tanggal yang telah ditargetkan untuk menggelar konferensi perdamaian antara pemerintah dan oposisi Suriah. Sejuah ini, janji pemerintah Suriah untuk meninggalkan senjata kimia meningkatkan prospek untuk membuat rencana perundingan terus bergerak maju.
(esn)