Sejumlah pria bersenjata menyerang tentara Mali
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah pria bersenjata menyerang tentara Mali di sisi utara Kota Kidal, wilayah yang dikuasai oleh pemberontak, Minggu (29/9/2013). Sebuah sumber dari kantor Gubernur Kidal mengatakan, kelompok bersenjata yang melancarkan serangan adalah National Movement for the Liberation of Azawad (MNLA), pemberontak yang telah merusak perundingan damai dengan pemerintah sejak tiga hari yang lalu.
"Saat ini, aksi tembak menembak masih berlangsung di Kidal. Sejumlah pria bersenjata menyerang tentara Mali. Tentara Mali tidak tinggal diam dan melakukan serangan balasan," ungkap Gubenur Kidal, Adama Kamissoko mengatakan kepada AFP.
"Saya tidak tahu persis siapa kelompok yang mulai menyerang tentara Mali, yang jelas tentara mencoba melindungi diri," imbuh Kamissoko. Menurutnya, para pemberontak MNLA datang ke pusat Kota Kidal, tidak jauh dari lokasi penempatan pasukan Mali.
Mereka datang dengan membawa sejumlah senjata. Serangan dimulai setelah aparat keamanan melepaskan tembakan peringatan. "Pasukan internasional dan pasukan penjaga perdamaian hadir di kota itu namun mereka tidak terlibat dalam pertempuran," lanjut Kamissoko.
Sejak Prancis melancarkan operasi militer untuk menumpas kelompok pemberontak yang berkaitan dengan al-Qaeda pada Januari lalu, Mali telah mengalami serangkaian serangan yang diklaim dilancarkan oleh gerilyawan. Hingga berita ini diturunkan belum ada kelompok yang pemberontak yang mengklaim telah melancarkan serangan kepada tentara Mali.
"Saat ini, aksi tembak menembak masih berlangsung di Kidal. Sejumlah pria bersenjata menyerang tentara Mali. Tentara Mali tidak tinggal diam dan melakukan serangan balasan," ungkap Gubenur Kidal, Adama Kamissoko mengatakan kepada AFP.
"Saya tidak tahu persis siapa kelompok yang mulai menyerang tentara Mali, yang jelas tentara mencoba melindungi diri," imbuh Kamissoko. Menurutnya, para pemberontak MNLA datang ke pusat Kota Kidal, tidak jauh dari lokasi penempatan pasukan Mali.
Mereka datang dengan membawa sejumlah senjata. Serangan dimulai setelah aparat keamanan melepaskan tembakan peringatan. "Pasukan internasional dan pasukan penjaga perdamaian hadir di kota itu namun mereka tidak terlibat dalam pertempuran," lanjut Kamissoko.
Sejak Prancis melancarkan operasi militer untuk menumpas kelompok pemberontak yang berkaitan dengan al-Qaeda pada Januari lalu, Mali telah mengalami serangkaian serangan yang diklaim dilancarkan oleh gerilyawan. Hingga berita ini diturunkan belum ada kelompok yang pemberontak yang mengklaim telah melancarkan serangan kepada tentara Mali.
(esn)