Mesir tak mau partisipasi serang Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Fahmy, mengatakan, Kairo tidak akan mengambil bagian dalam serangan militer terhadap Suriah, Kamis (29/8/2013). Seperti diketahui, Pemerintah Mesir menentang dan mengutuk penggunaan senjata kimia oleh pihak manapun di Suriah.
"Mesir tidak akan ambil bagian dalam operasi militer terhadap Suriah. Mesir juga sangat menentang intervensi militer di Suriah," ungkap Fahmy, seperti dilasir MENA, kantor berita resmi Mesir.
Fahmy kembali mengulang seruan Pemerintah Mesir terhadap masyarakat internasional untuk menahan diri dalam merespon kejahatan keji yang telah terjadi di Suriah, hingga laporan hasil penyelidikan tim investigasi PBB keluar.
"Dalam hubungan internasional, menggunakan kekuatan sangat ditentang, kecuali untuk membela diri," terang Fahmy. "Mesir mendesak semua pihak di Suriah dan masyarakat internasional segera mengaktifkan konferensi Jenewa II untuk mencapai solusi politik. Sebab dengan itu, krisis Suriah akan berakhir, semantara keutuhannya tetap terjaga dan aspirasi rakyat Suriah mendapat tanggapan," desak Fahmy.
Hingga saat ini tim penyidik senjata kimia PBB belum selesai melakukan penyelidikan di Suriah. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon di Wina, Austria, mengatakan tim inspeksi PBB yang menyelidiki dugaan serangan senjata kimia di Suriah akan melanjutkan kegiatan penyelidikan sampai besok Jumat.
"Rencananya, mereka akan keluar dari Suriah pada Sabtu pagi dan akan melaporkan kepada saya segera setelah mereka keluar (dari Suriah),” kata Ki-moon, kepada wartawan, dikutip The Guardian.
"Mesir tidak akan ambil bagian dalam operasi militer terhadap Suriah. Mesir juga sangat menentang intervensi militer di Suriah," ungkap Fahmy, seperti dilasir MENA, kantor berita resmi Mesir.
Fahmy kembali mengulang seruan Pemerintah Mesir terhadap masyarakat internasional untuk menahan diri dalam merespon kejahatan keji yang telah terjadi di Suriah, hingga laporan hasil penyelidikan tim investigasi PBB keluar.
"Dalam hubungan internasional, menggunakan kekuatan sangat ditentang, kecuali untuk membela diri," terang Fahmy. "Mesir mendesak semua pihak di Suriah dan masyarakat internasional segera mengaktifkan konferensi Jenewa II untuk mencapai solusi politik. Sebab dengan itu, krisis Suriah akan berakhir, semantara keutuhannya tetap terjaga dan aspirasi rakyat Suriah mendapat tanggapan," desak Fahmy.
Hingga saat ini tim penyidik senjata kimia PBB belum selesai melakukan penyelidikan di Suriah. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon di Wina, Austria, mengatakan tim inspeksi PBB yang menyelidiki dugaan serangan senjata kimia di Suriah akan melanjutkan kegiatan penyelidikan sampai besok Jumat.
"Rencananya, mereka akan keluar dari Suriah pada Sabtu pagi dan akan melaporkan kepada saya segera setelah mereka keluar (dari Suriah),” kata Ki-moon, kepada wartawan, dikutip The Guardian.
(esn)