Suriah mengecam sikap Barat upayakan persetujuan DK PBB

Sindonews.com - Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari, mengutuk upaya sejumlah negara Barat untuk mendapatkan persetujuan Dewan Keamanan (DK) PBB guna melancarkan aksi militer terhadap rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad atas tuduhan penggunaan senjata kimia. Jaafari kemudian menuduh Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Perancis berada di balik krisis yang terjadi di Suriah.

"Tidak ada konsensus atas setiap rancangan resolusi DK PBB. Sebab, ada anggota Dewan yang tidak percaya dengan keaslian tudingan yang diberikan delegasi ini atau delegasi itu di DK PBB," ungkap Jaafari, seperti dilansir Xinhua (29/8/2013).

Jaafari melanjutkan, tiga delegasi barat itu adalah bagian dari masalah yang terjadi di Suriah, mereka bukan bagian dari solusi atas krisis yang terjadi di Suriah. "Mereka semua justru adalah pihak yang telah mempersenjatai dan memberikan bantuan logistik kepada kelompok teroris Suriah," katanya.

Kemarin, Jaafari telah menuduh pasukan pemberontak menggunakan senjata kimia untuk mendorong kekuatan asing agar mengambil tindakan militer terhadap pemerintah Suriah. "Fakta yang ada menunjukkan, kelompok bersenjata menggunakan senjata kimia untuk mengantarkan internvensi militer dan agresi terhadap Suriah," terangnya.

Jaafari kemudiah melontarkan tudingan, Barat dan Turki telah mengizinkan kelompok teroris Suriah untuk membuat sebuah laboratorium senjata kimia di wilayah Turki. Sementara material pembuatan senjata kimia itu disediakan oleh Turki, Arab Saudi, dan Qatar. Setelah dibuat, senjata kimia itu dibawa ke Suriah untuk digunakan.