AS bantah pembatalan perundingan damai Palestina-Israel
A
A
A
Sindonews.com – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Senin (26/8/2013), membantah laporan yang menyebut pembatalan perundingan damai Palestina-Israel akibat adanya bentrokan yang menewaskan tiga warga Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat.
"Saya dapat meyakinkan Anda, bahwa tidak ada konfirmasi kalau pertemuan telah dibatalkan," tegas Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Mari Harf kepada Reuters. "Pihak yang melakukan negosiasi serius dan berkelanjutan," tambahnya.
Sebelumnya, para perunding Palestina menangguhkan sesi pembicaraan perdamaian dengan perwakilan Israel yang semula dijadwalkan berlangsung pada Senin (26/8/2013). Langkah ini diambil sebagai bentuk protes atas kematian tiga warga Palestina dalam serangan Israel di Ramallah, Tepi Barat, pada Senin pagi.
Yasser Abed Rabbo, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan (PLO) Palestina, mengatakan kepada Xinhua, bahwa negosiasi yang dijadwalkan berlangsung di Kota Jericho, Tepi Barat, dibatalkan "karena agresi Israel" di kamp pengungsi Qalandiya .
Pada pagi hari dilaporkan, tentara Israel menembak mati tiga warga Palestina dan melukai 20 lainnya dalam bentrokan dengan penduduk di kamp pengungsi Qalandya, di Ramallah utara. Warga melemparkan batu dan botol kosong ke pasukan Israel, yang dibalas dengan tembakan peluru tajam.
"Eskalasi Israel terhadap rakyat kami adalah tidak dibenarkan dan bertujuan untuk menggagalkan upaya politik guna memperkuat negosiasi," kata Rabbo.
"Saya dapat meyakinkan Anda, bahwa tidak ada konfirmasi kalau pertemuan telah dibatalkan," tegas Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Mari Harf kepada Reuters. "Pihak yang melakukan negosiasi serius dan berkelanjutan," tambahnya.
Sebelumnya, para perunding Palestina menangguhkan sesi pembicaraan perdamaian dengan perwakilan Israel yang semula dijadwalkan berlangsung pada Senin (26/8/2013). Langkah ini diambil sebagai bentuk protes atas kematian tiga warga Palestina dalam serangan Israel di Ramallah, Tepi Barat, pada Senin pagi.
Yasser Abed Rabbo, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan (PLO) Palestina, mengatakan kepada Xinhua, bahwa negosiasi yang dijadwalkan berlangsung di Kota Jericho, Tepi Barat, dibatalkan "karena agresi Israel" di kamp pengungsi Qalandiya .
Pada pagi hari dilaporkan, tentara Israel menembak mati tiga warga Palestina dan melukai 20 lainnya dalam bentrokan dengan penduduk di kamp pengungsi Qalandya, di Ramallah utara. Warga melemparkan batu dan botol kosong ke pasukan Israel, yang dibalas dengan tembakan peluru tajam.
"Eskalasi Israel terhadap rakyat kami adalah tidak dibenarkan dan bertujuan untuk menggagalkan upaya politik guna memperkuat negosiasi," kata Rabbo.
(esn)