Karzai & Sharif bertemu untuk berdialog dengan Taliban
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah bertemu Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, di Islamabad, Senin (26/8/2013). Pertemuan mereka untuk membahas rencana ulang pembicaraan damai dengan kelompok Taliban.
BBC melaporkan, saat berada di Kabul, Karzai menekan Sharif membebaskan para tahanan Taliban senior. Selama ini para pemberontak Taliban menolak untuk berbiacara dengan Presiden Karzai, karena dianggap sebagai boneka AS.
Pemerintah Afghanistan, meyakini penahanan para pemimpin Taliban di Pakistan, menjadi penyebab utama peningkatan kekerasan di dua negara itu. Sedangkan dinas intelijen Pakistan telah lama dituduh mendukung kelompok Taliban Afghanistan, dengan memberikan mereka perlindungan. Namun, pihak Islamabad membantah tuduhan itu.
Pertemuan dua pimpinan negara itu, merupakan yang pertama kali sejak Sharif menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan, setelah menang Pemilu pada Juni 2013. ”Poin pertama dengan Pakistan, akan menjadi jalan untuk perundingan damai,” kata Karzai dalam konferensi pers sebelum meninggalkan Kabul.
Dia memuji Sharif yang berniat menjaga stabilitas nasional melalui perdamaian. ”Saya berharap, tapi tidak yakin, saya hanya akan pergi dengan harapan, dan berharap upaya ini (perdamaian) terwujud," katanya.
Karzai sempat marah ketika Taliban membuka kantor di Qatar pada bulan Juni 2013 lalu. Dia menegaskan bahwa pemerintah harus mengambil peran sentral dalam pembicaraan damai.
BBC melaporkan, saat berada di Kabul, Karzai menekan Sharif membebaskan para tahanan Taliban senior. Selama ini para pemberontak Taliban menolak untuk berbiacara dengan Presiden Karzai, karena dianggap sebagai boneka AS.
Pemerintah Afghanistan, meyakini penahanan para pemimpin Taliban di Pakistan, menjadi penyebab utama peningkatan kekerasan di dua negara itu. Sedangkan dinas intelijen Pakistan telah lama dituduh mendukung kelompok Taliban Afghanistan, dengan memberikan mereka perlindungan. Namun, pihak Islamabad membantah tuduhan itu.
Pertemuan dua pimpinan negara itu, merupakan yang pertama kali sejak Sharif menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan, setelah menang Pemilu pada Juni 2013. ”Poin pertama dengan Pakistan, akan menjadi jalan untuk perundingan damai,” kata Karzai dalam konferensi pers sebelum meninggalkan Kabul.
Dia memuji Sharif yang berniat menjaga stabilitas nasional melalui perdamaian. ”Saya berharap, tapi tidak yakin, saya hanya akan pergi dengan harapan, dan berharap upaya ini (perdamaian) terwujud," katanya.
Karzai sempat marah ketika Taliban membuka kantor di Qatar pada bulan Juni 2013 lalu. Dia menegaskan bahwa pemerintah harus mengambil peran sentral dalam pembicaraan damai.
(esn)