Pakistan: Ledakan mortir dari India tewaskan seorang wanita
A
A
A
Sindonews.com - Pejabat Pakistan menuduh pasukan India di perbatasan menembakan sebuah mortir hingga menewaskan seorang wanita dan melukai tujuh warga sipil lainnya di Garis Kontrol (LoC) wilayah Kashmir, Minggu (25/8/2013).
"Seorang wanita tewas dan tujuh orang lainnya menderita luka-luka akibat tembakan mortir India dari Loc," ungkap pejabat pemerintah setempat Masood-ur Rehman seperti dilansir AFP.
Rehman menuturkan, mortir yang ditembakan tentara India menyerang desa di Sektor Nakyal, 200 km dari Ibu Kota Muzaffarabad, Kashmir. "Akibat ledakan mortir itu, tiga rumah rusak, sementara satu rumah dan mobil hancur," ungkap Rehman kepada AFP.
Kepala polisi setempat, Chaudhry Majid, memastikan adanya korban tewas dan membenarkan bahwa serangan mortir itu datang dari pihak India. Sementara itu, Javed Budhanwi, seorang anggota parlemen dari wilayah itu, mengatakan serangan mortir itu telah memicu kepanikan lebih dari 50 ribu penduduk setempat.
Budhanwi mengaku khawatir dengan serangan mortir itu dan memperingatkan pemerintah mungkin seharusnya mengevakuasi warga sipil ke lokasi yang lebih aman.
"Sulit bagi warga setempat untuk keluar dari wilayah ini, sebab aksi tembak menembak masih berlangsung," ungkap Budhanwi.
Wanita itu menjadi korban tewas kelima dalam pertempur tentara India dan Pakistan yang pecah di wilayah perbatasan sejak 5 Agustus lalu. India dan Pakistan saling menyalahkan atas baku tembak tak beralasan yang telah memicu pertempuran dan mengakibatkan korban sipil dan tentara di kedua sisi.
Pembunuhan dan bentrokan pada LoC datang pada saat New Delhi dan Islamabad sedang mencoba untuk menormalkan hubungan dan melanjutkan pembicaraan.
"Seorang wanita tewas dan tujuh orang lainnya menderita luka-luka akibat tembakan mortir India dari Loc," ungkap pejabat pemerintah setempat Masood-ur Rehman seperti dilansir AFP.
Rehman menuturkan, mortir yang ditembakan tentara India menyerang desa di Sektor Nakyal, 200 km dari Ibu Kota Muzaffarabad, Kashmir. "Akibat ledakan mortir itu, tiga rumah rusak, sementara satu rumah dan mobil hancur," ungkap Rehman kepada AFP.
Kepala polisi setempat, Chaudhry Majid, memastikan adanya korban tewas dan membenarkan bahwa serangan mortir itu datang dari pihak India. Sementara itu, Javed Budhanwi, seorang anggota parlemen dari wilayah itu, mengatakan serangan mortir itu telah memicu kepanikan lebih dari 50 ribu penduduk setempat.
Budhanwi mengaku khawatir dengan serangan mortir itu dan memperingatkan pemerintah mungkin seharusnya mengevakuasi warga sipil ke lokasi yang lebih aman.
"Sulit bagi warga setempat untuk keluar dari wilayah ini, sebab aksi tembak menembak masih berlangsung," ungkap Budhanwi.
Wanita itu menjadi korban tewas kelima dalam pertempur tentara India dan Pakistan yang pecah di wilayah perbatasan sejak 5 Agustus lalu. India dan Pakistan saling menyalahkan atas baku tembak tak beralasan yang telah memicu pertempuran dan mengakibatkan korban sipil dan tentara di kedua sisi.
Pembunuhan dan bentrokan pada LoC datang pada saat New Delhi dan Islamabad sedang mencoba untuk menormalkan hubungan dan melanjutkan pembicaraan.
(esn)