Puluhan warga Pakistan tewas usai minum alkohol beracun
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 18 warga Pakistan dilaporkan tewas, sementara lebih dari dua lusin orang dalam kondisi kritis, setelah menegak minuman alkohol beracun yang dihidangkan di dua lokasi pesta. Demikian diungkapkan, Javed Ahmed Khan, polisi senior Pakistan, Minggu (28/7/2013).
Khan mengatakan, sejumlah orang yang meminum alkohol beracun dalam sebuah pesta ulang tahun mendadak pingsan setelah menegak alkohol beracun. Mereka semua telah dilarikan ke rumah sakit di Kota Faisalbad.
Insiden pertama terjadi di Warispura, sebanyak 17 orang tewas di rumah sakit setelah menegak alkohol beracun dalam sebuah pesta, empat diantara mereka berasal dari Batala.
Untuk menyembunyikan insiden itu dari aparat kepolisian, para korban dilarikan oleh kerabat mereka ke rumah sakit swasta.
Namun, karena kondisi terus memburuk, mereka dipindahkan ke rumah sakit negeri. Sayang, mereka meninggal dunia setelah menerima perawaan intensif. "Hingga kini, masih 10 orang yang menjalani perawatan," ungkap seorang petugas medis.
Dari lokasi berbeda, kepala kepolisian Abdul Razzaq Cheema mengtakan, sebanyak 21 orang dilaporkan tewas setelah menegak alkohol beracun. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mencatat nama para pemasok dan berharap dapat menangkap pemasok alkohol beracun itu.
Pemerintah Pakistan melarang penjualan alkohol kepada publik, tapi banyak orang memproduksi minuman keras murah di rumah. Setiap tahun, puluhan warga Pakistan meninggal setelah menegak alkohol buatan sendiri yang mengandung metanol.
Khan mengatakan, sejumlah orang yang meminum alkohol beracun dalam sebuah pesta ulang tahun mendadak pingsan setelah menegak alkohol beracun. Mereka semua telah dilarikan ke rumah sakit di Kota Faisalbad.
Insiden pertama terjadi di Warispura, sebanyak 17 orang tewas di rumah sakit setelah menegak alkohol beracun dalam sebuah pesta, empat diantara mereka berasal dari Batala.
Untuk menyembunyikan insiden itu dari aparat kepolisian, para korban dilarikan oleh kerabat mereka ke rumah sakit swasta.
Namun, karena kondisi terus memburuk, mereka dipindahkan ke rumah sakit negeri. Sayang, mereka meninggal dunia setelah menerima perawaan intensif. "Hingga kini, masih 10 orang yang menjalani perawatan," ungkap seorang petugas medis.
Dari lokasi berbeda, kepala kepolisian Abdul Razzaq Cheema mengtakan, sebanyak 21 orang dilaporkan tewas setelah menegak alkohol beracun. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mencatat nama para pemasok dan berharap dapat menangkap pemasok alkohol beracun itu.
Pemerintah Pakistan melarang penjualan alkohol kepada publik, tapi banyak orang memproduksi minuman keras murah di rumah. Setiap tahun, puluhan warga Pakistan meninggal setelah menegak alkohol buatan sendiri yang mengandung metanol.
(esn)