Putin: Assad tetap harus melakukan reformasi
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, dia selalu yakin, bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad mau tidak mau harus melakukan reformasi politik untuk menghentikan petumpahan darah yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
"Saya sudah katakan, bahwa Suriah adalah negara yang siap untuk melakukan perubahan dan pemimpin negara ini seharusnya merasakan hal ini, untuk kemudian mulai menerapkan perubahan tersebut," ungkap Putin dalam wawancara dengan Russia today, Selasa (11/6/2013).
Putin menekankan, bahwa sikap Rusia atas krisis Suriah tidak berubah. Rusia dengan tegas menentang intervensi Suriah. Dalam kesempatan itu dia membantah, bahwa Rusia tidak bertindak sebagai pembela Assad untuk memblokir putaran ke tiga resolusi Dewan Keamanan PBB dengan menjatuhkan sanksi atas Assad atas aksi kekerasan di Suriah yang telah menelan lebih dari 94 ribu jiwa.
"Kami bukan pengacara pemerintah Suriah ataupun Presiden Assad. Dan, Kami tidak ingin terlibat dalam konflik yang mengancam cabang islam, Syiah dan Sunni," imbuh Putin.
Dalam kesempatan itu, Putin sedikit menyingggung rencana Amerika Serikat untuk menyalurkan senjata kepada oposisi Suriah.
Menurut Putin, rencana itu menyesatkan, karena sebagian besar pemberontak bersekutu dengan al-Qaeda dan itu hanya akan menciptakan bahaya tersendiri.
"Orang-orang tertentu menonton dari luar dan bepikir bahwa seluruh wilayah ini dibentuk dengan satu cara tertentu berlabel demokrasi, dengan itu semua akan menjadi baik. Tapi, ini bukan sebuah argumen," tegas Putin.
"Saya sudah katakan, bahwa Suriah adalah negara yang siap untuk melakukan perubahan dan pemimpin negara ini seharusnya merasakan hal ini, untuk kemudian mulai menerapkan perubahan tersebut," ungkap Putin dalam wawancara dengan Russia today, Selasa (11/6/2013).
Putin menekankan, bahwa sikap Rusia atas krisis Suriah tidak berubah. Rusia dengan tegas menentang intervensi Suriah. Dalam kesempatan itu dia membantah, bahwa Rusia tidak bertindak sebagai pembela Assad untuk memblokir putaran ke tiga resolusi Dewan Keamanan PBB dengan menjatuhkan sanksi atas Assad atas aksi kekerasan di Suriah yang telah menelan lebih dari 94 ribu jiwa.
"Kami bukan pengacara pemerintah Suriah ataupun Presiden Assad. Dan, Kami tidak ingin terlibat dalam konflik yang mengancam cabang islam, Syiah dan Sunni," imbuh Putin.
Dalam kesempatan itu, Putin sedikit menyingggung rencana Amerika Serikat untuk menyalurkan senjata kepada oposisi Suriah.
Menurut Putin, rencana itu menyesatkan, karena sebagian besar pemberontak bersekutu dengan al-Qaeda dan itu hanya akan menciptakan bahaya tersendiri.
"Orang-orang tertentu menonton dari luar dan bepikir bahwa seluruh wilayah ini dibentuk dengan satu cara tertentu berlabel demokrasi, dengan itu semua akan menjadi baik. Tapi, ini bukan sebuah argumen," tegas Putin.
(esn)